Home / Lingkungan / Andai Jalan Lingkar Barat Difungsikan, Ini Nilai Positifnya Buat Duri
Telan Uang APBD Bengkalis Lebih Rp520 Miliar
Andai Jalan Lingkar Barat Difungsikan, Ini Nilai Positifnya Buat Duri
Duri, katakabar.com - Jalan Lingkar Barat Duri terbentang 33 kilometer dari bibir Jalan Lintas Pekanbaru-Duri, persisnya di depan Pos Polantas Polres Bengkalis, Kelurahan Balai Raja, Kecamatan Pinggir meliuk-liuk hingga ke bibir Jalan Lintas Duri-Dumai kilometer 11, Desa Air Kulim, Kecamatan Bathin Solapan.
Ruas Jalan Lingkar Barat tersebut mulai di bangun di masa Bupati Bengkalis, Heliyan Saleh, saat ini jadi pesakitan di Sialang Bungkuk, Pekanbaru.
Total pagu anggaran untuk membiayai pembangunan Jalan Lingkar tersebut cukup fantastis mencapai Rp520 miliar menguras Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bengkalis masa itu.
Di era Bupati Bengkalis, Amril Mukminin, sama saja jadi pesakitan sedang menjalani masa hukuman di Sialang Bungkuk, lanjutkan pengerjaan proyek Jalan Lingkar Barat Duri di titik tertentu, seperti bangun box colvert, gorong-gorong membelah badan jalan, serta lainnya.
Pekerjaan lanjutan tersebut, rupanya belum mampu merampungkan mega proyek Jalan Lingkar Barat Duri. Meski Jalan Lingkar Barat Duri sudah menelan duit APBD Kabupaten Bengkalis lebih dari setengah triliun rupiah, tapi hingga saat ini belum difungsikan sesuai rencana awal pembangunan.
Usut punya usut, penghambat utama terbengkalainya mega proyek Jalan Lingkar Barat Duri adalah Hutan Talang. Padahal jalur badan Jalan yang mau dibuka melewati Hutan Talang panjangnya cuma dua kilometer, dan posisi jalur badan jalan sebenarnya tak begitu menangganggu kawasan Hutan Talang, sebab jalur jalan cuma melewati pinggiran bukan di kawasan inti.
Sebelumnya, pipa gas dan minyak yang melintang di sejumlah titik tertentu sempat jadi penghambat proyek Jalan Lingkar Barat. Tapi, pipa-pipa yang melintang tersebut sudah beres dan ditanam di bawah badan jalan aspal hotmix.
Saat ini, kondisi Jalan Lingkar Barat mangkrak. Bahkan sudah mulai rusak, seperti permukaan aspal hotmix mulai bergelombang, dan pada titik teretentu sudah mulai berlubang, serta kerusakan lainnya.
Dulu, proyek multi year Jalan Lingkar Barat Duri rencananya diresmikan pada 2015 silam. Target peresmian rupanya meleset. Itu tadi penghambat utama proyek tersebut terbengkalai pengerjaannya adalah Hutan Talang.
Sebagai rakyat dan orang awam cuma bisa mengurut dada, melihat uang APBD Kabupaten Bengkalis lebih dari setengah triliun rupiah terbuang percuma dan sia-sia tak bisa dinikmati.
Menurut Koordinator Lingkungan Hidup Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis, Refri Amran Daud mengatakan, kita saat ini cuma bisa berandai-andai melihat Jalan Lingkar Barat Duri mangkrak.
Andai Jalan Lingkar Barat Duri difungsikan nilai-nilai positif dan azas manfaatnya luar biasa terutama di sektor perekonomian. Apalagi di sepanjang jalur Jalan Lingkar Barat Duri terdapat terminal AKAP Duri, lagi-lagi telah menguras puluhan miliar rupiah APBD Kabupaten Bengkalis di zaman Bupati Bengkalis, Syamsurizal, saat ini menjabat anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Menghargai pemimpin terdahulu yang sudah menggagas pembangunan Jalan Lingkar Barat dan Terminal AKAP Duri, suatu keharusan. Itu sebabnya, pemimpin sekarang mesti memikirkan gimana caranya melanjutkan mega proyek tersebut biar rampung sehingga bisa difungsikan dan dinikmati masyarakat," ujarnya kepada katakabar.com di Duri, pada Rabu (11/8).
Kata mantan Ketua Satgas P2TP2A Kecamatan Mandau ini, andai saat ini Jalan Lingkar Barat Duri sudah rampung dan difungsikan sesuai rencana awal pembangunan, nilai-nilai dan manfaat positif bakal dirasakan seluruh masyarakat, khususnya di daerah Duri, sebab bakal mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas di kawasan Jalan Hang Tuah yang multi fungsi Jalan Lintas Nasional, badan Jalan aspal hotmix Hang Tuah tadinya remuk bakal terawat, sebab kenderaan-kenderaan berat melebihi tonase daya dukung jalan tak lagi melintas dan melewati ruas Jalan Hang Tuah Duri.
Selain itu, bakal ada pusat perekonomian baru di sebelah barat Duri, sebab otomatis terminal AKAP Duri sudah puluhan tahun lamanya bak sarang hantu bakal berfungsi sesuai impian awal rencana pembangunan, jelasnya.
Masih Refri, mengenai kawasan Hutan Talang penghambat pembangunan jalur badan Jalan Lingkar Barat sepanjang 2 kilometer bisa dicarikam solusi. Kita mesti bicara azas manfaat, mana lebih penting hutan lindung atau infrastruktur jalan sebagai urat nadi ekonomi.
Sebagai warga biasa dan awam berharap pengerjaan proyek Jalan Lingkar Barat dilanjutkan pemerintah hingga rampung, biar dapat difungsikan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Biar tak terjadi lagi masalah yang sama seperti sebelumnya, bila pembangunan Jalan Lingkar Barat dilanjutkan, para pemangku kepentingan 'Negeri Junjungan' nama lain dari Kabupaten Bengkalis bisa berkoordinasi pihak berwenang yang lebih tinggi di tingkat provinsi dan pusat.
"Saya kira para pemangku kepentingan dan kebijakan di daerah ini tak perlu diberikan masukan dan saran lagi mengenai cara melanjutkan pembangunan Jalan Lingkar Barat Duri, sebab mereka sebenarnya sudah lebih paham dan mengerti, tinggal nawaitu atau niatnya," sebutnya.
Komentar Via Facebook :