Home / Internasional / China Mulai Uji Coba Vaksin Corona ke Manusia
China Mulai Uji Coba Vaksin Corona ke Manusia
Pekanbaru, katakabar.com - China kini memulai uji coba medis obat untuk melawan virus corona. Obat Remdesivir buatan Gilead Sciences Inc yang ditujukan memerangi wabah penyakit menular seperti Ebola dan SARS, akan diuji coba oleh tim medis dari Rumah Sakit Persahabatan China-Jepang yang berbasis di Beijing. Kabar itu disampaikan juru bicara rumah sakit kepada Bloomberg News hari ini, seperti dilansir laman Time, Senin (3/2).
Uji coba obat Remdesivir itu akan dilakukan di Kota Wuhan--pusat awal penyebaran virus corona yang sejauh ini sudah menewaskan 360 orang lebih dan menjangkiti 17 ribu lainnya di China dan menyebark ke puluhan negara.
Media China, The Paper, melaporkan, sebanyak 270 pasien yang mengalami pneumonia sedang dan moderat akibat virus corona akan direkrut secara acak untuk uji coba ini.
Produsen obat seperti GlaxoSmithKline Plc. dan otoritas China kini berpacu dengan waktu membuat vaksin dan terapi untuk memerangi virus anyar yang sudah melebihi parahnya wabah SARS pada 2003.
Dalam pernyataannya pekan lalu, Gilead menuturkan, obat uji coba ini belum mendapat pengakuan oleh pihak pembuat aturan penggunaan obat di mana pun di dunia tapi kini sedang diberikan kepada sejumlah pasien untuk memerangi corona.
Lembaga pembuat aturan kesehatan di China juga menyarankan penggunaan obat HIV dari AbbVie Inc, Kaletra, sebagai obat antivirus untuk corona. Kaletra juga rencananya akan diujicobakan kepada manusia.
GlaxoSmithKline dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapan Epidemi hari ini mengatakan mereka akan berupaya mempercepat pembuatan vaksin corona dan memproduksinya secara massal.
Pasien pertama yang diberi obat remdesivir di Amerika Serikat adalah seorang pria berusia 35 tahun dan kini kondisi pneumonianya mengalami perbaikan, kata dokter yang menanganinya dalam sebuah penelitian di Jurnal Medis New England pekan lalu.
Uji coba di China ini akan menjadi bagian dari pengakuan tercepat obat remdesivir oleh para pembuat kebijakan kesehatan China.
Di Thailand
Di saat para ahli tengah membuat atau menguji coba vaksin, Kementerian Kesehatan Thailand dalam jumpa pers kemarin mengatakan, sejumlah dokter di negara itu berhasil menyembuhkan seorang pasien terinfeksi virus corona dengan memberi kombinasi obat antivirus.
Dr Kriangsak Atipornwanich di Rumah Sakit Rajavithi Bangkok mengatakan dia menangani pasien virus corona perempuan berusia 71 tahun dari China dengan memberinya kombinasi obat anti-HIV dan flu. Dia mengatakan pasien itu sebelumnya sudah diberi hanya obat anti-HIV saja.
"Saya menangani pasien dengan kondisi yang parah, dan hasilnya sangat memuaskan. Kondisi pasien kini membaik dengan cepat dalam 48 jam. Dan hasil pemeriksaan juga menunjukkan perubahan dari yang tadinya dia positif corona menjadi negatif dalam 48 jam juga," kata Atipornwanich, seperti dilansir laman CNN, Senin (3/2).
Pejabat Kesehatan Thailand menuturkan dalam jumpa pers, hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan di sistem pernapasan pasien tadi sudah tidak ada lagi jejak virus corona.
Komentar Via Facebook :