Home / Hukrim / Duit Nasabah BRI di Inhu Raib Puluhan Juta di Rekening
Duit Nasabah BRI di Inhu Raib Puluhan Juta di Rekening
Rengat, katakabar.com - Apes G Sibarani (49) harus terdiam meratapi nasib pasalnya uang yang telah ditabungnya selama bertahun-tahun itu harus raib dari rekening BRI miliknya ludes hingga Rp 49 juta.
Cerita G Sibarani, waktu itu pukul 09.00 Wib Sabtu (12/10) ia meminta anaknya Dewi Sibarani untuk mengirim uang Rp 500 ribu untuk keluarganya dikampung, di Gerai ATM BRI Unit Pangkalan Kasai.
Anehnya usai putrinya mengirim uang tersebut justru ATM miliknya tersedot dan tak dapat lagi diambil dari mesin tersebut. Putrinya yang panik langsung mencoba menelpon Call Center pengaduan yang tertera pada mesin ATM.
"Usai mentransfer, ATM saya justru tidak keluar," cerita G Sibarani, menirukan perkataan putrinya.
Singkat cerita putrinya pun langsung menelpon call center tersebut. Ditelepon operator call center tersebut meminta pin ATM milik ayahnya kepada call center itu.
"Karena permintaan call centernya begitu, yah putri saya langsung memberitahu pin saya," ucap dia.
Tak sampai satu jam setelah pin ATM diberikan kepada call center, alhasil uang di tabungan miliknya pun raib.
"Rp 49 juta totalnya dan uang itu ditransfer ke tujuh rekening yang berbeda-beda," katanya.
Masih menurut Sibarani, atas kejadian itu ia pun melaporkan hal tersebut ke Bank BRI Unit Pangkalan Kasai. "Kita lapor ke BRI Unit, mereka mengatakan bahwa uang itu tidak lagi akan kembali," ungkapnya.
Tidak terima dengan jawaban BRI Unit, Sibarani mencoba melaporkan hal tersebut ke BRI Cabang Rengat. Namun, pria yang bekerja sebagai buruh itu masih mendapatkan jawaban yang sama.
"Lebih satu bulan, tapi saya tak mendapat jawaban yang pasti atas insiden yang saya alami, apalagi kejadian itupun masih dalam Bank BRI sendiri saat melakukan transaksi," ketusnya.
Terpisah Kepala BRI Cabang Rengat, Agus Doso Pramono mengatakan, bahwa perihal yang dihadapi nasabahnya adalah modus penipuan dengan menempelkan call center palsu pada mesin ATM.
"Kejadian itupun hari sabtu, yang tidak ada pegawainya,” kata Agus Rabu (13/11).
Dikatakan pelaku melakukan transaksi secara online, itulah sebabnya pelaku tak dapat terlihat direkaman CCTV milik bank. Kendati demikian saat ditanya apakah uang nasabahnya tersebut akan kembali, ia tidak dapat memastikan hal tersebut.
"Kita sudah mengirim surat ke kantor pusat untuk melacak pelaku bertransaksi di ATM mana," katanya. (Jason)
Komentar Via Facebook :