Home / Kesehatan / 'Ngeri', Warga Duri Tumpah Ruah ke Jalan Jelang Buka Puasa di Tengah Corona
'Ngeri', Warga Duri Tumpah Ruah ke Jalan Jelang Buka Puasa di Tengah Corona
Duri, katakabar.com - Dua hari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bengkalis meski masih tahap sosialisasi, sebab baru Minggu (17/5) besok bari penindakan dan pemberian sanksi.
Tapi, warga di perkotaan Duri, khususnya Kecamamatan Mandau dan sebagian warga Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis makin tumpah ruah ke Jalan Protokol Duri, Jalan Jenderal Sudirman dan Hang Tuah menjelang azan magrib berkumandang tanda untuk berbuka puasa bagi yang menjalankannya.
Pengamatan katakabar.com pada Sabtu (16/5) sekitar pukul 17.30 WIB, Dua hari penerapan PSBB di Negeri Junjungan nama lain dari Kabupaten Bengkalis. Persisnya di kawasan jalur Dua Jalan Jenderal Sudirman depan salah satu departemen story dan kantor pos Duri, warga umumnya mengenderai sepeda motor berboncengan tumpah ruah.
Santing ramainya warga turun ke Jalan menjelang berbuka puasa, titik jalur Dua Jalan Jenderal Sudirman satu jalur sempat rada macet lantaran kenderan roda dua dan empat mesti merayap saat melintas pas depan kantor Pos.
Di titik ruas jalan rada menyempit disebankan sebagian warga berjualan takjil di badan Jalan aspal pasa di kawasan Uturn, tempat atau lokasi pemutaran kenderaan di jalur Dua Jalan Jenderal Sudirman Duri.
Warga umumnya turun ke jalan, alasannya mau ngabuburit sambil menunggu berbuka puasa dan ada pula yang berburu takjil untuk berbuka puasa cukup memprihatinkan di tengah pandemi Covid 19 yang tak kasat mata dan siap menyerang siapa saja.
Situasi ini sangat mengkhawatirkan, lantaran sebagian warga yang ngabuburit mengenderai sepeda motor berboncengan bersama istri dan anak balaita dengan percaya diri tanpa memakai masker, sesuai anjuran pemerintah.
"Bisa jadi sejumlah warga yang ngabuburit bersama istri dan anak balita berboncengan menggunakan sepeda motor di Jalan raya, sepele dengan virus Corona."
Warga yang ngabuburit turun ke jalan mudah mudahan tidak sepele dengan Covid 19, sebab bila sepele dengan virus ini bisa fatal akibatnya dan berbahaya bagi semua.
Menggapi itu, Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid 19, Johansyah Syafri lewat WharsApp Sabtu (16/5) malam menjelaskan, kita sangat menyayangkan hal itu, lebih-lebih jika kerumuman atau keramaian abaikan beragam imbauan yang sudah disampaikan sebelumnya.
Dicontohkannya, warga keluar rumah tidak menggunakan masker dan tidak pula menerapkan physical distancing sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyebaran Covid 19.
“Apalagi, saat ini di Kabupaten Bengkalis sebagaimana Peraturan Gubernur Nomor 27 Tahun 2020, bersama Kabupaten Kampar, Pelalawan, Siak, dan Kota Dumai sudah dilaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),” tegas Johan.
Ke depan, mulai Ahad (17/5) kita berharap hal demikian tidak terjadi lagi.
“Nanti bila Peraturan Bupati Bengkalis tentang penerapan PSBB sudah diundangkan, aparat penegak hukum tidak saja berhak membubarkan keramaian, tapi jmenerapkan upaya hukum lainnya. Dimana memberikan sanksi yang lebih tegas,” ujarnya.
Untuk itu, sekali lagi dan demi kebaikan bersama, kita tak jemu untuk mengimbau seluruh masyarakat di daerah ini, tidak cuma di Kecamatan Mandau, untuk benar-benar mematuhi anjuran dan ajakan yang sudah ada dengan kesadaran pribadi.
“Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Hari ini memang kita belum menjadi korban. Meski sangat tidak diharapkan siapapun, tapi besok disebabkan kelalaian kita yang tidak patuh imbauan, bisa saja jadi korban. Sekali lagi kami mengimbauan, hindari kerumuman dan keramaian sebagai salah satu cara pencegahan terbaik agar tidak terinfeksi Covid 19," serunya.
Komentar Via Facebook :