
Tentang Komnas PA Bengkalis, Adelsha Nadilla, dan 'Sentuhan Baik dan Tidak Baik'
- Reporter: Sahdan
- 22 Juni 2022, 20:28:53 WIB
- Riau, Pendidikan
Bengkalis, katakabar.com - Mahasiswi Universitas Putra Indonesia 'YPTK' Padang, Adelsha Nadilla lagi senang dan bahagia lantaran penyusunan Tugas Akhir (TA) program sarjana diterima para pembimbingnya.
"Assalamu'alaikum ibu Peni, ini Adel bu yang dulu pernah ambil data tentang psikologi anak berjudul "Sentuhan Baik dan Tidak Baik". Adel sudah menyelesaikan tugas akhir Ibu, dan hasilnya sesuai janji Adel lihatkan ke Ibu.
Terima kasih banyak ya Ibu sudah membantu Adel saat menyusun Tugas Akhir (TA) program sarjana," ujar Adel sapaan akrab mahasiswi Universitas Putra Indonesia 'YPTK' Padang saat bincang akrab dengan Sekretaris Komnas PA Bengkalis, Peni Wulandari melaui pesan singkat WhatsApp.
Masih kata Adel saat bincang akrab dengan Sekretaris Komnas PA Bengkalis, tujuan saya membuat video motion ini untuk mengedukasi anak usia dini tentang apa yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain, serta berbagai informasi lainnya yang sudah sepatutnya diajarkan kepada anak di usia itu.
"Saya sudah sering melihat berbagai berita mengenai pelecehan pada anak-anak sehingga membuat hati nurani saya terketuk untuk membuat media edukasi yang menarik dan mudah dipahami oleh anak usia dini," ulas Adel.
Berkat Komnas PA Bengkalis sambung Adel, saya dapatkan hasil data sesuai dengan fakta yang ada di lapangan, dan kongkrit.
"Saya sangat berterima kasih kepada Komnas PA Bengkalis telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir (TA) program sarjana ini," bebernya.
Harapannya, semakin banyak masyarakat yang tertolong dengan adanya Komnas PA dan semakin banyak masyarakat terutama perempuan berani untuk speak up atau melaporkan kejahatan yang dialaminya tanpa harus merasa takut kasusnya disebarluaskan karena Komnas PA dapat dipercaya, jelasnya.
Ketua Komnas PA Kabupaten Bengkalis, Refri Amran Daud bersama pengurus merasa tersanjung dengan ucapan terima kasih mahasiswi Universitas Putra Indonesia 'YPTK'.
Semakin banyak mahasiswi dan mahasiswa mengajukan Tugas Akhir atau Skripsi tentang anak makin bagus untuk mengurangi dan menekan tindak kekerasan terhadap anak bawah umur.
"Komnas PA Bengkalis tidak cuma melayani konseling anak usia dini, tapi melayani konseling siapa saja yang bermasalah datang ke Komnas PA, In Shaa Allah dilayani," tegasnya.
Kasus anak Marak dan Pelaku Orang Dekat
Mahasiswi Universitas Putra Indonesia 'YPTK' Padang kelahiran Duri Kabupaten Bengkalis pada 26 Juni 1998 lampau, baru saja menyandang gelar sarjana saat menyusun Tugas Akhir (TA) tidak mudah. Apalagi video motion yang mau dibuatnya tentang anak berjudul "Sentuhan Baik dan Tidak Baik".
Tapi, berkat kerja keras dan kegigihannya melihat kasus anak marak belakangan ini dan pelaku umumnya orang terdekat Tugas Akhir (TA) program sarjana berhasil dan diterima dosen pembimbing.
"Dasar saya membuat video motion "Sentuhan Baik dan Tidak Baik" untuk Tugas Akhir (TA) program sarjana lantarana kasus anak marak dan pelaku orang terdekat," kata Adelsha Nadilla kepada katakabar.com bye telepon genggamnya, pada Rabu (22/6) sore.
Awalanya untuk membuat video motion "Sentuhan Baik dan Tidak Baik" tidak mudah Pak. Saya cari bahan lewat media bertajuk anak hingga akhirnya bertemu dengan para aktivis anak di Komnas PA Kabaupaten Bengkalis.
"Saya butuh waktu dua bulan lebih Pak, baru berhasil membuat video motion "Sentuhan Baik dan Tidak Baik", ceritanya.
Setelah hampir selesai dan hendak diajukan lanjut Adel, dosen pembimbing sempat menanyakan benang merah dari Tugas Akhir (TA) video motion "Sentuhan Baik dan Tidak Baik".
Alhamdulillah, semua berjalan lancar dan Tugas Akhir (TA) diterima. Saya akhirnya wisuda, dan masih baru wisudanya Pak, jelasnya.
Dengan video motion "Sentuhan Baik dan Tidak Baik" tentang anak bisa bermanfaat dan menjadi referensi bagi masyarakat, khususnya bagi anak-anak usia dini. Soalnya video motion "Sentuhan Baik dan Tidak Baik" mudah dipahami sehingga bagi anak-anak yang menonton bisa belajar bagaimana melindungi diri dari kekerasan terhadap dirinya.
Bagi para orang tua bisa lebih meningkatkan kepedulian dan lebih berupaya melindungi anak-anak dari tindak kekerasan, seperti penganiayaan, pelecehan seksual dan lainnya, tandasnya.