Home / Riau / Baliho Paslon 'ISO' Tersebar di Kandis, Cabupnya Pakai Marga, Beda dengan KTP, Lah Kok Gitu?
Baliho Paslon 'ISO' Tersebar di Kandis, Cabupnya Pakai Marga, Beda dengan KTP, Lah Kok Gitu?
Siak, katakabar.com - Baliho paslon Irving-Sugianto (ISO) marak dipasang di tiap kecamatan Kabupaten Siak, termasuk Kecamatan Kandis.
Pantauan katakabar.com, dalam baliho itu terlihat Irving mengenakan baju merah. Sementara Sugianto mengenakan baju warna putih. Irving-Sugianto diusung PDI Perjuangan dan PKB di Pilkada Siak 2024.
Baca Juga : Daftar Harta Kekayaan Cabup Siak: 13 Tahun Jadi Kadis PU, Irving Tajir Melintir, Kalahkan Harta Mantan Bos
Namun ada yang berbeda pada setiap baliho yang terpasang foto Irving sebagai calon bupati.
Seperti di wilayah Kecamatan Kandis, terlihat nama yang tertera dalam baliho berukuran cukup besar itu Irving Simbolon. Irving menempelkan marga pada setiap baliho-nya yang mejeng di wilayah tersebut.
Ini berbeda dengan baliho yang di pasang di wilayah Kecamatan Siak, Bungaraya, Dayun, dan Kerinci Kanan. Marga Simbolon itu tidak ditaruh Irving.
Hal serupa juga terlihat pada KTP Irving. Dalam KTP tidak ada marga Simbolon, hanya tertulis Irving Kahar Arifin ME. Sepertinya, Irving juga baru pindah KTP ke Siak. Itu terlihat dari waktu penerbitan KTP pada 30 September 2024.
Padahal, Irving bekerja sebagai PNS di Siak tidak kurang dari 22 tahun lamanya. Jabatan terakhirnya Kadis PU Tarukim Siak selama 13 tahun.
Salah satu tokoh batak di Kecamatan Kandis, Wader Marpaung pun sempat tersenyum ketika membahas hal tersebut.
Bahkan ia mengaku baru tahu Irving bemarga Simbolon. "Saya baru tahu. Sudah puluhan tahun saya tinggal di Kabupaten Siak, baru tahu saya Pak Irving punya marga," kata Wader, Rabu (23/10).
Wader menilai metode politik yang dipertontonkan Irving tidak akan berpengaruh bagi suara suku batak yang tinggal di Kecamatan Kandis, Minas dan Tualang.
Sebab, menurutnya, masyarakat sudah cerdas dan tahu sosok pemimpin yang pantas dipilih untuk lima tahun ke depan.
"Orang juga sudah tahu, kok tiba-tiba punya marga. Dulu kemana saja? Masyarakat sudah cerdas, memilih pemimpin itu yang berpengalaman. Tidak coba-coba," ujarnya.
Menurut Wader, marga dalam suku batak bukan hanya sebatas identitas, melainkan sebuah kebanggaan dan kehormatan.
"Nah karena itu, di akte, KTP dan Ijazah, orang tua kita dulu tarok gelarnya setelah nama kita. Bukan gelar akademik, tapi marganya. Kayak saya. Jadi, itu bentuk kebanggaan dan kehormatan bagi halak kita. Bukan tiba-tiba saat Pilkada baru bemarga di spanduk. Sebelumnya tak pernah orang tahu," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :