Home / Nusantara / Barengan HUT ke 78 RI, Gong Dipukul Tanda 'Sawit Oke' Diluncurkan
Dukung Kampanye Positif Sawit
Barengan HUT ke 78 RI, Gong Dipukul Tanda 'Sawit Oke' Diluncurkan
Jambi, katakabar.com - Kampanye negatif kelapa sawit sudah jadi isu global, terus berkembang hingga menimbulkan dampak negatif kepada industri sawit Indonesia.
Penyajian informasi yang tidak seimbang dan tidak akurat tentang kelapa sawit otomatis pengaruhi sikap seseorang jadi negatif kepada kelapa sawit.
Kampanye negatif mesti dilawan lewat kampanye positif yang masif dan terstruktur dengan menyampaikan informasi yang akurat dan berimbang.
Upaya ini mesti dilakukan secara gotong royong, bahu membahu dan saling mendukung baik dari pemerintah, pelaku usaha, organisasi masyarakat, media, dan masyarakat termasuk tenaga pendidik di Indonesia yang berjumlah lebih dari tiga juta orang guru, dan dosen, serta mengerahkan mahasiswa yang berjumlah lebih dari sembilan juta orang dan siswa yang berjumlah lebih dari 68 juta orang.
Melihat kondisi ini Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Ilmu Pertanian Indonesia (APTS-IPI) bekerja sama dengan DMB Global melaunching Program Promosi 'Sawit Oke' secara Hybrid dilaksanakan pada HUT RI ke 78, tepatnya pada 17 Agustus 2023, diikuti seribu mahasiswa, dosen dan Dekan Ilmu Pertanian, Industri Kelapa Sawit di Jambi, Media dan Komunitas Petani Sawit serta siswa, guru dan kepala sekolah dari Sabang sampai Merauke, di Universitas Graha Karya, Provinsi Jambi.
Ketua Umum APTS-IPI, Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani MP menjelaskan, tenaga pendidik, mahasiswa dan siswa berpotensi untuk menjadi agen untuk menyampaikan informasi berimbang dan akurat terkait industri kelapa sawit karena dapat menjangkau semua lapisan masyarakat.
Harapannya merubah sikap negatif jadi sikap positif pada masyarakat di Indonesia pada ndustri kelapa sawit, khususnya pada peserta didik.
"APTS-IPI dengan anggota 167 PTS di seluruh Indonesia yang dilantik kepengurusannya oleh Direktur Kelembagaan, Ditjen Diktiritek, Kemendikbudristek yang bekerja sama dengan DMB Global, siap menjadi garda terdepan untuk mengakselerasi program tersebut," ujarnya dilansir dari laman website resmi BPDPKS.
"Selamat dan apresiasi atas peluncuran 'Sawit Oke', kata PLT Direktur Kemitraan BPDPKS Kabul Wijayanto secara online.
Mengapa perlu digalakkan kampanye Positif sawit? Kita ketahui bersama sebagai komoditas strategis, kelapa sawit berperan besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia, baik dari aspek ekonomi, sosial, dan ketahanan energi.
"Indonesia produsen terbesar minyak kelapa sawit di dunia. Produk kelapa sawit dan turunannya telah diekspor ke seluruh penjuru dunia dan komoditas penghasil devisa ekspor terbesar bagi Indonesia” tegasnya.
Menurutnya, perkebunan dan Industri sawit diketahui membuka jutaan lapangan kerja di dalam negeri baik untuk petani sawit, pekerja pabrik, dan tenaga kerja lainnya di sepanjang rantai produksi kelapa sawit dari kebun hingga jadi produk akhir.
"Tercatat kurang lebih 4,2 juta tenaga kerja langsung dan 16 juta tenaga kerja tidak langsung yang diserap sektor sawit," jeasnya.
Sawit telah berkontribusi pula ulas Kabul, menjadikan Indonesia sebagai produsen Biodiesel, energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan fossil fuel, yang bahan bakunya berasal dari minyak sawit.
Biodiesel sawit tersebut, melalui pencampuran dengan minyak Solar mulai awal Februari 2023 lalu sudah bentuk B-35, kita gunakan sebagai bahan bakar, sehingga mengurangi ketergantungan negara atas impor minyak bumi sekaligus mengurangi defisit neraca perdagangan di sektor migas.
Jadi, produk-produk sawit pun telah mewarnai kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Paling familiar bagi masyarakat mungkin adalah minyak goreng dari sawit, tapi sesungguhnya konsumsi minyak sawit dan turunannya lebih luas dari itu.
"Minyak sawit ada dalam produk sabun, shampoo, deterjen, lipstik, produk kosmetik, personal care, roti, coklat, biskuit, krimer, margarin, susu formula bayi, dan lainnya," terangnya.
Masih Kabul, penggunaan minyak sawit dan turunannya, yakni minyak nabati dengan produktivitas tertinggi, menjadikan produk-produk tersebut dapat digunakan oleh segenap kalangan masyarakat dengan harga yang relatif terjangkau.
Problemnya, banyak manfaat sawit sayang dapat banyak terpaan kampanye negative yang tidak berdasar.
Lihat, isu deforestrasi, tenaga kerja anak dan pengrusakan habitat flora dan fauna. Kalau tidak kita lawan menekan kelapa sawit hingga mengalami kepunahan seperti komoditas alam Indonesia lainnya, tandasnya.
Komentar Via Facebook :