Home / Sawit / BPDPKS Teken 15 Perjanjian Kerja Sama Pelatihan Kelapa Sawit
Momen Hardiknas 2024
BPDPKS Teken 15 Perjanjian Kerja Sama Pelatihan Kelapa Sawit
Jakarta, katakabar.com - Di monen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2024, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) teken Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Lembaga Penyelenggara Pelatihan.
Kembali BPDKS gelar kegiatan pelatihan Sumber Daya Manusia perkebunan kelapa sawit tahun 2024. Acara ini jadi momentum penting sebagai upaya BPDPKS untuk mendorong peningkatkan kualitas dan produktivitas industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia.
Lembaga Penyelenggara Pelatihan yang terlibat kerja sama ini, yakni PT LPP Agro Nusantara di Yogyakarta, PT Global Scholarship Service (IPBTraining) di Bogor, Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta, PT Best Planter Indonesia di Jakarta, PT Sumberdaya Indonesia Berjaya di Jakarta, Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian di Ciawi, Balai Pelatihan Pertanian Jambi.
Terus, PT Citra Widya Education di Bekasi, PT Forestcitra Sejahtera (Mutu Institute) di Jakarta, PT Iskol Agridaya Internasional di Bogor, PT Daya Guna Lestari di Jakarta, Balai Pelatihan Binuang di Kalimantan Selatan, PT Koompasia Enviro Institute di Sumatera Utara, PT Riset Perkebunan Indonesia-PPKS di Sumatera Utara, dan Yayasan Pendidikan Perkebunan Yogyakarta.
Direktur Utama BPDPKS, Eddy Abdurrachman memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan ini dan menyetujui pendanaan sebesar Rp84 miliar. Di mana berjumlah 11 jenis pelatihan diberikan bagi 6.437 peserta, mulai dari pelatihan teknis, manajerial, kepemimpinan, dan kewirausahaan, yang telah mendapatkan rekomendasi teknis dari Direktorat Jenderal Perkebunan bakal dilakukan di 14 provinsi penghasil kelapa sawit Indonesia.
"Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit inisiatif sangat penting. Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit, tapi untuk pastikan industri berkembang secara berkelanjutan," tegas Eddy Abdurrachman, dilansir dari laman resmi BPDPKS, pada Ahad (5/5).
Data dan fakta yang ada menunjukkan, ulas Eddy, produktivitas kelapa sawit Indonesia, terutama perkebunan rakyat, masih berada pada tingkat yang rendah, sekitar 3 ton per hektar per tahun. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tanaman yang sudah tua, penggunaan bibit ilegal, dan rendahnya kompetensi SDM perkebunan kelapa sawit.
Menurutnya, tantangan mencapai target nasional tahun 2030 untuk meningkatkan produktivitas CPO menjadi sebesar 60 juta ton sangatlah besar, sehingga perlu didukung dengan Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, profesionalisme, kemandirian dan dedikasi pekebun, tenaga pendamping dan masyarakat perkebunan kelapa sawit lainnya.
"BPDPKS mendorong agar penerima manfaat untuk kegiatan pengembangan SDM kelapa sawit dapat terus ditingkatkan setiap tahunnya," jelasnya.
Seremoni penandatangan perjanjian Kerja sama pelatihan dihadiri Ketua Komite Pengembangan SDM PKS, Darmansyah Basyaruddin menekankan pentingnya Lembaga penyelenggara pelatihan melakukan koordinasi dengan BPDPKS, Ditjen Perkebunan serta Dinas terkait di daerah dalam rangka pelaksanaan kegiatan pelatihan.
"Komite Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit yang terdiri dari sejumlah ahli dan pakar di bidang kelapa sawit, dan Pendidikan maupun pelatihan bertugas membantu BPDPKS dalam pelaksanaan kegiatan penyeleksian proposal, serta monitoring dan evaluasi kegiatan pengembangan SDM PKS yang didanai oleh BPDPKS," ujarnya.
Di sesi penutupan kegiatan, Arfie Thahar, selaku Kepala Divisi Program Pelayanan BPDPKS menuturkan, bimbingan teknis persiapan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban kegiatan pelatihan tercantum di dalam perjanjian kerja sama.
"Kegiatan pelatihan bagi masyarakat kelapa sawit ini dilakukan secara bertahap selama 6 bulan dimulai dari April 2024," ucapnya.
BPDPKS, tambah Arfie, berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik bekerja sama dengan Ditjen Perkebunan dan Lembaga penyelenggara Pelatihan dan mendukung program pemerintah guna meningkatkan keterampilan, pengetahuan, serta kompetensi SDM Perkebunan Kelapa Sawit, sehingga tujuan pengembangan industri kelapa sawit nasional dapat tercapai.
Komentar Via Facebook :