Home / Nasional / Buka Rakernis, Gubernur Kaltim Cerita Andil Sawit Pada Ekononi Berkelanjutan
Buka Rakernis, Gubernur Kaltim Cerita Andil Sawit Pada Ekononi Berkelanjutan
Samarinda, katakabar.com - Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalimatan Timur gelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Pembangunan Perkebunam tahun 2023, di Hotel Bumi Senyiur, pada Rabu (27/9) malam kemarin.
Kegiatan yang secara resmi dibuka oleh Gubernur Kalimantan Timur, H Isran Noor yang buka kegiatan. Temanya, "Peningkatan Tata Kelola Perkebunan dalam Mendukung Pengembangan Ekonomi Daerah dan Nasional Yang Berkelanjutan”.
"Di era yang semakin kompleks dan penuh tantangan ini, perkebunan punya peran sangat penting mengatasi berbagai masalah, termasuk ketahanan pangan, pengurangan kemiskinan, dan pelestarian lingkungan," kata Gubernur Kalimantan Timur, H Isran Noor, dilansir dari laman website resmi Pemprov Kalimantan Timur, pada Kamis (28/9).
Masalah perkebunan baru, sebutnya, kita yang paham dan kita yang tahu persoalan perkebunan. Wajar bila orang luar tidak banyak tahu mengenai pengembangan perkebunan di Indonesia khususnya di Kalimantan Timur.
Produksi Crude Palm Oil (CPO) Indonesia mencapai 55 juta ton per tahun. Sebesar 20 juta ton digunakan untuk keperluan dalam negeri sebagai bahan baku minyak goreng dan biodiesel, dan sisanya diekspor.
"Dari 35 juta ton ekspor itu, cuma 8 persen yang diekspor ke Eropa," ulasnya.
Dijelaskan Isran, kelapa sawit dapat bertahan hidup selama 25 tahun hingga 30 tahun. Selama itu pula, sawit tetap menjadi pohon, meski homogen.
"Sebagai penghasil CPO terbesar di dunia mesti lebih unggul dari negara lain," kata Isran.
Ia mencatat, di Kalimantan ini ada 7 juta lebih tanaman kelapa sawit, meliputi Kalimantan Barat 2,5 juta ton, Kalimantan Tengah 2,5 juta ton, Kalimantan Timur 1,8 juta ton dan Kalimantan Selatan 500 ribu ton, semua ini mesti diamankan.
"Kelapa sawit itu tidak merusak hutan, melainkan membangun hutan dan bisa menyerap karbondioksida, tegasnya.
Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Timur, Ahmad Muzakkir menimpali, kegiatan ini bertujuan mendukung tata kelola perizinan dan pelaksanaan perkebunan di Kalimantan Timur serta memperkuat pola kemitraan antara sawit besar dan petani serta swadaya yang ada di Kalimantan Timur.
"Acara ini Mesti mengoptimalkan pengembangan komoditas lainnya serta mendorong percepatan sertifikat ISPO," harapnya.
Rapat ini tuturnya, bakal meningkatkan kemampuan dan kapasitas dalam sektor perkebunan tapi layak ekonomi, sosial budaya dan ramah lingkungan serta memeiliki daya saing nasioanal dan internasional, imbuhnya.
Rangkaian acara dilanjutkan penyerahan penyerahan sertifikat PUP, penyerahan SK Menteri Pertanian, penyerahan izin usaha produksi benih, penyerahan Sertifikat Ijin Edar Biofungisida, Bio Tribo P Produksi kepada UPTD P2TP.
Tidak hanya itu, dilakukan penyerahan Piagam Penghargaan kepada kabupaten yang sudah menerbitkan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) dan penyerahan Piagam Penghargaan Kepada PT Multi Kusuma Cemerlang (MKC).
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, Ketua GAPKI Kaltim, Perangkat Daerah, Disbun Kabupaten dan Kota, Pimpinan Perusahaan serta Pemilik Perkebunan, turut hadir.
Komentar Via Facebook :