Home / Ekonomi / Bupati Rohul Seru Masyarakat Kembangkan Padi Gogo Kendalikan Inflasi
Bupati Rohul Seru Masyarakat Kembangkan Padi Gogo Kendalikan Inflasi
Pasir Pangaraian, katakabar.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hulu terus berupaya kendalikan inflasi di 'Negeri Seribu Suluk' nama lain dari Kabupaten Rokan Hulu.
Salah satu cara yang ditempuh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hulu dengan melakukan penguatan sektor ketahanan pangan. Ini dilakukan sesuai arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2022 yang digelar secara hybrid, pada 18 Agustus 2022 lalu.
Bupati Kabupaten Rokan Hulu, Sukiman bersama Wakil Ketua DPRD Rokan Hulu, Andrizal, Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) Provinsi Riau, Syahfalefi, Kepala DPTPH Rokan Hulu, Fisman Hendri panen bersama Padi Gogo jenis Sesungke.
Kegiatan dilakukan di bawah pengawasan Sumber Daya Genetik (SDG) 2022 yang di kelola Kelompok Tani Tunas Jaya di lahan seluas 4 hektar, di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo, pada Selasa (31/1) penghujung Januari 2023.
Bupati Kabupaten Rokan Hulu, Sukiman terlihat tak canggung memanen Padi Gogo pakai Caping dan Tuai padi, alat pemanen padi tradisional Rokan Hulu jenis Sesungke asli varietas Rambah Samo.
Dari Panen Padi Gogo penangkaran benih diharapkan dapat berkembang untuk mewujudkan ketahanan pangan dan mencegah inflasi daerah. Apalagi dengan konsumsi beras lokal lebih murah dibanding dari harga beras dari Sumatera Barat.
Di kegiatan itu, Kadis Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Riau, Syahfalefi, BRIN Provinsi Riau, Syahnora, Kadis Peternakan dan Perkebunan Rokan Hulu, CH. Agung Nugroho, dan Kadis DKPP Rokan Hulu, Barikun SP turut hadir.
Selain itu, Sekretaris Diskominfo Rokan Hulu, Zulfikri, Sekretaris DTPH Rokan Hulu, Andesmar, Camat Rambah Samo, Herokertus Sembiring, dan Kepala Desa serta kelompok Tani Tunas Jaya hadir.
Bupati Rokan Hulu apresiasi Panen Padi Gogo jenis Sesungke, mudah-mudahan kegiatan ini tidak hanya sekedar seremoni, tapi terus berkelanjutan sesuai dengan Komitmen Pemkab Rokan Hulu dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan dalam upaya pengendalian inflasi daerah.
"Saya bangga dan terima kasih kepada Petani dan Kelompok Tani di Dusun Sigatal, Desa Rambah Samo yang telah mengembangkan Padi Gogo jenis Sesungke, sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan," ujarnya.
"Saya sudah instruksikan Camat dan Kades untuk memanfaatkan lahan kosong. Untuk benih bakal dibantu Pemkab Rokan Hulu melalui dinas terkait," jelasnya.
Menurut Sukiman, dari 145 desa dan kelurahan menanam padi 1 hektar per desa butuh 40 kilogram benih. Estimasinya kalau panen 3 kali setahun bisa menghasilkan ribuan ton sudah bisa memenuhi kebutuhan lokal dan pengembangan benih padi Gogo serta mengurangi pasokan dari luar daerah.
"Untuk itu adanya upaya dari berbagai Kelompok Tani Tunas Jaya peduli ketahanan pangan sebagai langkah mengatasi inflasi dan upaya untuk mewujudkan kebutuhan lokal dan ketahanan Pangan di Rohul," harapnya.
Kadis PTPH Riau, Syahfalefi mengatakan, dengan adanya panen padi Gogo oleh Kelompok Tani Tunas Jaya di Desa Rambah Samo dapat membantu menekan inflasi daerah.
Dalam rangka penanganan inflasi daerah banyak komponen yang mempengaruhi harga beras premium. Itu sebababnya, bersama daerah melakukan upaya mengatasi inflasi dan Satgas Pangan Rokan Hulu agar memberi kontribusi terhadap harga beras.
"Provinsi Riau masuk 10 daerah tingkat inflasi tinggi tapi yang tertinggi Provinsi Sumatera Barat. Ironinya Provinsi Sumatera Barat penghasil beras tapi inflasinya masih tinggi. Kita tahu Sumatera Barat penghasil beras tapi masih inflasi. Lantaran itu ada imbauan Pemprov Riau untuk mengkonsumsi beras lokal," bebernya.
Terima kasih kepada Bupati Rokan Hulu yang berkomitmen dalam pengembangan benih Padi Gogo. Tanam padi Gogo per hektarnya 40 Kilogram. Kalau 1000 hektar padi Gogo dikembangkan berarti butuh 40 ton benih.
"Bila kita bicara penangkaran minimal 100 hektar baru bisa menghasilkan 40 ton benih. Di mana padi yang dipanen lulus uji dan dapat lebel biasanya maksimal yang menjadi 40 hingga 50 persen, sisanya menjadi beras gabah konsumsi. Di samping meningkatkan produktivitas penangkaran perlu meningkatkan jumlah dapat label uji dan lulus uji setiap tahun yang lebih baik," imbaunya.
Plt Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Rokan Hulu, Fisman Hendri menimpali, penangkaran padi Gogo jenis Sesungke ini ditanam di lahan seluas 4 Hektar yang dikelola Kelompok Tani Tunas Jaya.
"Alhamdulillah, kami menugal (menanam) September 2022, dan bulan Januari 2023 ini kita panen. Kekurangan benih padi Gogo mudah-mudahan bisa tersedia dan terpenuhi di Rookan Hulu ke depan," ulasnya.
Sesuai arahan Bupati Rokan Hulu diharapkan kepada Desa untuk menggunakan ADD 20 persen untuk mengalokasikan penanaman padi dan lainnya serta paling sedikit desa menanam padi Gogo 1 Hektar. Untuk program berikutnya diharapkan bisa mengurangi kebutuhan pangan yang didatangkan dari luar daerah.
"Kami dari DTPH Rokan Hulu membuat terobosan dilahan seluas 12 hektar untuk penangkaran benih, dan pada tahun 2023 ditingkatkan menjadi 23 hektar, sebab kebutuhan Padi Gogo atau Padi Ladang ini dalam 1 hektar benihnya sebanyak 40 kilogram," tuturnya.
Alhamdulillah, hitungan produksi Kelompok Tani Tunas Jaya ini sampelnya kami ambil di tiga tempat menghasilkan 3,5 Ton gabah basah. Hasil ini mampu penuhi seluas 300 hektar padi Gogo di Rokan Hulu. Begitu pula hasil penangkaran benih diuji dan mendapat label dari Balai Benih Provinsi Riau serta diseleksi. Lepas itu, diserahkan lagi ke petani dan kelompok tani yang mau menanam padi Gogo, sebutnya.
Komentar Via Facebook :