Home / Nusantara / Buruh Sawit di Malaysia Paling Diminati Pekerja Migran Asal NTB
Buruh Sawit di Malaysia Paling Diminati Pekerja Migran Asal NTB
NTB, katakabar.com - Data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP2MI) menunjukkan, Malaysia masih jadi negara tujuan ketiga terfavorit pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI), Taiwan dan Hongkong.
Bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) bekerja di sektor kelapa sawit jadi salah satu paling diminati.
Untuk meningkatkan pelindungan hak-hak pekerja bagi warga Indonesia mencari pekerjaan di sektor kelapa sawit di Malaysia. International Organization for Migration (IOM) dan International Labour Organization (ILO) gelar kegiatan FGD Pengembangan Modul Pelatihan Orientasi Pra-Pemberangkatan dan Materi KIE di Sektor Kelapa Sawit Indonesia-Malaysia di Prime Park, pada Kamis (7/9) kemarin.
"Pemerintah hadir untuk memberikan perlindungan, menjamin kepastian hukum, dan menjalin hubungan baik,” kata Kepala Dinas Ketanakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat, I Gede Putu Aryadi, dilansir dari laman manadalikapikiranrakyat.com, pada Jumat (8/7).
Kepala BP3MI NTB, Mangiring Hasoloan Sinaga mengatakan, PMI yang bekerja di sektor sawit, baik di Malaysia Timur atau Barat mayoritas berasal dari NTB.
“Kami melihat kegiatan ini sangat strategis, mengingat 92 persen warga NTB bekerja di sektor perladangan kelapa sawit di Malaysia,” ulasnya.
Kepala BP3MI NTB ini berharap adanya modul Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) dapat memberikan pemahaman pada CPMI yang ingin bekerja sebagai PMI, khususnya di kelapa sawit.
BP3MI berharap ke depannya PMI semakin memahami standar internasional dan kebijakan, dan kewajiban, serta hak di Malaysia untuk melindungi diri sebagai pekerja di sektor ladang sawit.
“BP3MI NTB berterima kasih atas partisipasi ILO dan IOM atas kepeduliannya isu pelindungan PMI di sektor kelapa sawit, khususnya wilayah Malaysia,” jelasnya.
National project officer International Organization for Migration (IOM, Eni Raitatul Navisa mengatakan tujuan kegiatan adalah untuk memberikan pelindungan hak-hak pekerja bagi warga Indonesia yang mencari pekerjaan di sektor kelapa sawit di Malaysia.
Menurut Eni, upaya ini dilakukan melalui pengembangan materi pelatihan Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) yang dilengkapi dengan materi Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), pengawas ketenagakerjaan, organisasi serikat pekerja terkait, LSM, dan lembaga mitra lainnya.
“Dari data BP2MI, Malaysia masih mendominasi sebagai negara tujuan terbanyak nomor tiga setelah Taiwan dan Hongkong,” bebernya.
Sektor kelapa sawit merupakan sektor yang paling diminati PMI. Tapi, fakta di lapangan menunjukkan adanya pelanggaran dan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti kerja paksa, mempekerjakan anak di bawah umur dan pelanggaran lainnya, tambahya.
Komentar Via Facebook :