Home / Sawit / Di Bengkulu, Idul Adha 1444 H Tanpa Hewan Kurban Impor
Berkat Integrasikan Sawit-Sapi
Di Bengkulu, Idul Adha 1444 H Tanpa Hewan Kurban Impor
Bengkulu, katakabar.com - Gubernur Provinsi Bengkulu, Rohidin Mersyah apresiasi petani sawit di Bengkulu atas keberhasilan integrasikan tanaman sawit dengan ternak sapi.
Berkat keberhasilan ini, Bengkulu tidak perlu mendatangkan hewan kurban dari luar daerah di hari raya Idul Adha 1444 hijriah tahun 2023 masehi ini.
Orang Nomor Satu di Provinsi Bengkulu ini mengakui upaya petani sawit di Bengkulu mengintegrasikan tanaman sawit dengan budidaya sapi telah memberikan dampak positif pemenuhan kebutuhan hewan kurban, sehingga bisa mengurangi ketergantungan daerah ini dari hewan kurban impor.
"Saya sangat mengapresiasi petani sawit di Bengkulu yang telah melakukan integrasi tanaman sawit dengan budidaya sapi. Inisiatif ini tidak hanya berdampak positif bagi petani, tapi membantu mengurangi ketergantungan kita pada impor hewan kurban," kata Gubernur Provinsi Bengkulu setelah melakukan pemotongan hewan kurban di kediamannya di Lingkar Barat Kota Bengkulu, Rabu (28/6).
Dari laporan yang diterima, petani sawit di Bengkulu telah melaksanakan strategi yang inovatif dalam memadukan lahan sawit dengan peternakan sapi. Mereka menanam rumput dan pakan hijauan di antara barisan pohon sawit, sehingga memberikan sumber pakan alami bagi sapi yang dibudidayakan di sekitarnya.
"Saya merasa bangga petani sawit di Bengkulu bisa berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan hewan kurban di Bengkulu. Selain itu, dengan mengintegrasikan tanaman sawit dengan budidaya sapi mendapatkan manfaat, berupa penghasilan tambahan dari penjualan sapi yang telah mereka ternakkan," ulasnya.
Pemerintah Bengkulu memberikan dukungan dan bantuan kepada petani sawit dan peternak sapi dalam pengembangan model pertanian yang berkelanjutan. Langkah ini diharapkan dapat menginspirasi petani di daerah lain untuk mengadopsi praktik integrasi yang sama.
"Kami berkomitmen untuk terus mendukung petani sawit untuk membudidayakan sapi dalam mengembangkan model pertanian yang berkelanjutan. Inovasi ini contoh nyata bagaimana sektor pertanian dan peternakan dapat tumbuh secara bersamaan, sambil juga menjaga lingkungan," jelasnya.
Pengamat Pertanian Bengkulu, Zainal Muktamar menimpali, keberhasilan integrasi ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi petani sawit dan peternak sapi, tapi berdampak positif pada lingkungan. Adanya budidaya sapi di antara tanaman sawit, lahan pertanian menjadi lebih produktif dan ekosistem menjadi lebih seimbang.
"Praktik integrasi tanaman sawit dengan budidaya sapi langkah yang cerdas. Selain meningkatkan produktivitas lahan sawit, ini membantu dalam pengelolaan limbah peternakan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan," sebutnya.
Komentar Via Facebook :