Home / Sawit / Dibilang Akan Gulung Tikar oleh Ketum Apkasindo, Begini Reaksi Direktur KPBN
Dibilang Akan Gulung Tikar oleh Ketum Apkasindo, Begini Reaksi Direktur KPBN
Jakarta - Direktur PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN), Rahmanto Amin Jatmiko, membantah kalau perusahaan yang dia pimpinan tidak akan lagi melakukan pelelangan Crude Palm Oil (CPO).
Lelaki 50 tahun ini malah menyebut kalau KPBN telah mendapat izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappepti) untuk menjadi pasar lelang komoditas nasional untuk penjualan forward.
"Kita sedang persiapan untuk launching. Jadi, insya allah, kalau ada perubahan di KPBN, kita akan membuat statemen, bukan rumor," katanya melalui pesan whatsapp jelang siang tadi.
Sebelumnya Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Gulat Medali Emas Manurung mengeluarkan pernyataan bahwa KPBN tidak akan lagi menjadi acuan harga penjualan CPO.
Penyebabnya lantaran PTPN tidak lagi menjual CPO, tapi sudah mengolah CPO nya sendiri menjadi sejumlah turunan.
"Artinya KPBN dengan sendirinya akan tutup lantaran Holding BUMN tidak lagi menjual CPO-nya di sana, tappi sudah dipakai sendiri di PalmCo," katanya.
Kalau KPBN 'tutup', doktor Agro-Lingkungan ini menjadi khawatir akan nasib petani kelapa sawit di Indonesia. Sebab selama ini lelang CPO di KPBN lah yang menjadi acuan untuk menetapkan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit petani.
Ayah dua anak ini kemudian meminta kepada seluruh stakeholder sawit di Indonesia untuk bisa saling mendukung agar Bursa CPO yang telah diluncurkan bisa menjadi acuan baru penetapan harga TBS sawit petani.
"ICDX yang mengelola bursa CPO harus jungkir balik mengembangkan bursa CPO dengan cara membuka pelabuhan-pelabuhan baru, tempat tender CPO itu. Kalau tidak salah mereka juga sudah membuka 15 pelabuhan baru, dan itu bagus," katanya.
Gulat juga mengusulkan agar ICDX membuat dua konsep penjualan pada Bursa CPO itu. "Pertama adalah bursa future, yang kedua bursa harian," Auditor Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) ini merinci.
Dengan menggunakan dua konsep ini kata dia, pembeli bisa punya pilihan. "Kita harus membuat kemudahan untuk pembeli dan penjual, itu lah fungsi bursa CPO itu. Jadi ICDX harus lebih progresif," ujarnya.
Komentar Via Facebook :