Home / Nusantara / Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Ini Peluang Investasi Sawit di Kalteng
Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Ini Peluang Investasi Sawit di Kalteng
Palangkaraya, katakabar.com – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Provinsi Kalimantan Tengah, Leonard S. Ampung menjabarkan peluang investasi untuk mendorong Pertumubuhan ekonomi di daerahnya, pada Kamis (4/1).
Menurutnya, perencanaan pembangunan ekonomi yang baik kunci untuk mencapai sasaran pembangunan nasional, yakni caranya dengan menciptakan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan, termasuk pemerataan pendapatan antar daerah.
Investasi, ujar Leonard dilansir dari laman Mata Kalteng, Kamis siang, instrumen yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi, sekaligus menyelesaikan berbagai permasalahan pembangunan yang berujung pada pengurangan kemiskinan dan ketimpangan sosial dengan penciptaan lapangan kerja.
“Investasi patut diprioritaskan dalam skema pembangunan nasional maupun pembangunan daerah,” jelasnya.
Di RPJMD tahun 2021 hingga 2026, ulas Leonard, target investasi penanaman modal di Kalimantan Tengah pada tahun 2023 sebesar Rp14,9 triliun rupiah dengan capaian realisasi sebesar 95 persen.
Berdasarkan RPJMD Kalimantan Tengah tahun 2021 hingga 2026 dan RPJPD Kalimantan Tengah tahun 2005 hingga 2025, arah pembangunan wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dan arah kebijakan pembangunan Kalimantan Tengah dibagi menjadi tiga zona.
Zona pertama, Wilayah Pengembangan Kalimantan Tengah Bagian Barat, yang mencakup Kabupaten Sukamara, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Kobar, dan Kabupateb Kotim.
Peluang investasi di wilayah pengembangan bagian barat, meliputi pertanian jagung seluas 500 hektar dengan nilai potensi investasi Rp30,1 miliar, budidaya udang vaname seluas 76 hektar dengan nilai potensi investasi Rp141,6 miliar, industri hilir kelapa sawit dengan kapasitas produksi 250.000 ton per tahun dengan nilai potensi investasi Rp441 miliar, dan pabrik minyak goreng dengan kapasitas produksi 25.000 ton per tahun dengan nilai potensi investasi Rp52,4 miliar.
Zona kedua, Wilayah Pengembangan Kalimantan Tengah Bagian Tengah, mencakup Kota Palangka Raya, Kab. Katingan, Kabupaten Pulang Pisau, Kab. Kapuas, dan Kabupaten Gunung Mas.
Peluang investasi di wilayah pengembangan bagian tengah, yakni pembangunan pabrik penggilingan padi seluas 2 hektar dengan kapasitas produksi 70.000 hingga 80.000 ton per tahun dan nilai potensi investasi Rp129,7 miliar, penggemukan sapi jenis Limosin seluas 100 hektar dengan kapasitas produksi 500 ekor per tahun dan nilai potensi investasi Rp16,6 miliar, pengembangan dan pembangunan pabrik kelapa sawit seluas 7.500 hektar dengan kapasitas produksi 15.000 hingga 20.000 CPO ton per tahun dan nilai potensi investasi Rp113,7 miliar, serta industri minyak goreng sawit dengan nilai potensi investasi Rp450 hingga Rp500 miliar.
Zona Ketiga, Wilayah Pengembangan Kalimantan Tengah Bagian Timur mencakup Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Barito Selatan, dan Kabupaten Barito Timur.
Peluang investasi di wilayah pengembangan bagian timur, yakni penambangan batubara dengan nilai potensi investasi sebesar 1,92 juta dolar AS, cold storage kapasitas 25 ton dengan nilai potensi investasi Rp126 miliar, pabrik penggilingan padi modern dengan nilai potensi investasi sebesar Rp7,64 miliar, serta pabrik karet remah yang memiliki kapasitas produksi 5.000 ton/tahun dan potensi nilai investasi Rp15 miliar.
“Investasi di Kalimantan Tengah punya potensi yang besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," tuturnya.
Untuk itu, harap Leonard, dibutuhkan dukungan dan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mendorong investasi agar tercapai sasaran pembangunan di Provinsi Kalimantan Tengah.
Komentar Via Facebook :