Home / Nasional / Ekspor Cangkang Sawit Turun di Dermaga Pulau Baai Bengkulu, Kok Bisa!
Ekspor Cangkang Sawit Turun di Dermaga Pulau Baai Bengkulu, Kok Bisa!
Bengkulu, katakabar.com - Kegiatan ekspor cangkang sawit lewat Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu turun lumayan drastis kisaran 85 persen di tahun 2023 ini bila dibanding Tahun 2022 lalu.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir Win Rizal menjelaskan, turunnya geliat ekspor bisa jadi lantaran sulitnya perusahaan memindahkan cangkang sawit ke kapal pengangkut. Ini disebakan, masih sulitnya memperoleh BBM jenis solar di Bengkulu.
"Boleh jadi disebabkan hal itu ekspor cangkang sawit masih belum maksimal tahun ini," ujae Win, kemarin, dilansir dari laman elaeis.co, pada Kamis (21/12).
Perkiraan Kepala BPS Bengkulu ini ternyata diaminkan Penanggung Jawab PT Inti Persada, Ali Akbar. Truk pengangkut cangkang sawit sangat sulit memperoleh solar hingga menyebabkan angkutan ke atas tongkang terhambat.
"Hingga saat ini baru sekitar 70 persen atau 8.500 ton cangkang sawit yang bisa diangkut," jelas Ali.
Diceritakan Ali, mestinya dalam bulan ini pihaknya sudah melakukan pengiriman sebanyak 8.500 ton cangkang ke Thailand. Tapi, angkutan truk tidak ada sebabkan pengiriman
harus ditunda beberapa hari hingga seluruh cangkang sawit bisa diangkut ke kapal tongkang di Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu.
"Biasanya truk standby di sini, tapi mereka sulit dapat solar, banyak dari mereka stand bye di SPBU menunggu giliran dapat solar subsidi," bebernya.
Selain permasalahan angkutan cangkang sawit ke kapal tongkang, Ali mengaku, banyak cangkang di pabrik kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara, dan Mukomuko tidak bisa dibawa ke Stockpile di Pelabuhan Pulau Baai. Bahkan saat ini hanya sekitar 30 truk yang bisa membawa cangkang atau mengalami penurunan dibandingkan sebelum solar langka.
"Biasanya ada 60 truk yang mengantar cangkang ke sini, tapi ini bisanya 30 truk saja. Itu pun sudah banyak," terangnya.
Permasalahan langkanya solar subsidi ini, harap Ali, dapat segera dibereskan. Soalnya, tidak hanya berdampak pada pelaku usaha cangkang kelapa sawi tapi pada batu bara.
Jadi, harus ada penyelesaian masalah ini. Itu tadi dampaknya tidak hanya di kita saja, tapi juga di batu bara," tegasnya lagi.
Area Manager Communication Relations & CSR Sumbagsel PT Pertamina Patra Niaga, Tjahyo Nikho Indrawan buru-buru bantah permasalahan solar langka.
Solar subsidi tidak langka di Bengkulu, sebut Niko, hanya penyaluran dibatasi agar kuota solar cukup hingga akhir tahun 2023 di Provinsi Bengkulu.
"Penyalurannya dibatasi agar kuotanya cukup hingga akhir tahun 2023," tandasnya singkat.
Komentar Via Facebook :