Home / Mitos dan Fakta / Evolusi Terbaru Industri Sawit Indonesia, Negara Importir Menerima Pendapatan
Evolusi Terbaru Industri Sawit Indonesia, Negara Importir Menerima Pendapatan
katakabar.com - Evolusi kelapa sawit di pasar global tumbuh signifikan diiringi berbagai isu, rumor atau mitos tidak sedap. Salah satu mitos yang berkembang menyebutkan impor minyak sawit sama sekali tidak memberi kontribusi pada penerimaan pemerintah negara importir.
Tidak ada bedanya dengan mitos-mitos yang berkembang terdahulu. Beruntung, mitos yang satu ini berhasil dibuktikan dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.
Bukti itu perdagangan internasional umumnya menerapkan kebijakan tarif impor/ekspor (duty, levy, value added tax/VAT, dan lainnya), dengan tujuan untuk meningkatkan penerimaan pemerintah (government tax revenue).
Di perdagangan minyak kelapa sawit dunia diberlakukan kebijakan tarif impor, di mana besarannya bervariasi antar negara.
Tidak hanya pajak perdagangan internasional, penerimaan pemerintah di negara importir minyak sawit bersumber dari berbagai jenis pajak yang dipungut sepanjang rantai pasok (supply chain), mulai dari titik importir, pengolahan, perdagangan dan konsumsi.
Studi European Economics (2014) menunjukkan government tax revenue
yang dinikmati pemerintah negara-negara anggota Uni Eropa akibat kegiatan impor dan hilirisasi minyak sawit mencapai angka sebesar € 2.6 miliar.
Distribusi government tax revenue atau impor dan hilirisasi minyak sawit di setiap negara dipengaruhi volume impor dan intensitas hilirisasi sawit di negara tersebut.
Top 5 negara penerima government tax revenue terbesar di Uni Eropa, yakni Italia sebesar 19 persen, Spanyol (8 persen), Jerman (7 persen), Inggris (7 persen) dan Perancis sebesar 6 persen.
Fakta ini tak bisa ditampikkan, negara importir minyak sawit menerima government revenue, atau bisa dipastikan bertolak belakang dari mitos yang menyebutkan impor minyak sawit tidak memberi kontribusi pada penerimaan pemerintah negara importir.
Semakin besar impor minyak sawit dan hilirisasi, makin besar pula government revenue yang dinikmati negara importir yang bersangkutan. (sumber: Buku Mitos vs Fakta Industri Minyak Sawit Indonesia dalam Isu Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Global Edisi Keempat, PASPI 2023. Bersambung...
Komentar Via Facebook :