Home / Tekno / GRS 2023, Peneliti UPNYK Komit Dukung Pengembangan Industri Sawit Nasional
GRS 2023, Peneliti UPNYK Komit Dukung Pengembangan Industri Sawit Nasional
Jakarta, katakabar.com - Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta (UPNYK) komitmen mendukung pengembangan industri kelapa sawit di Indonesia.
Bukti komitmen ini dituangkan lewat riset dan inovasi yang didanai Badan Pengelola Dana Perke unan Kelapa Sawit (BPDPKS) lewat kegiatan Grant Riset Sawit (GRS) 2023.
Proposal berjudul “Pengembangan Model New Market Entry Capability dengan Product Innovativiness, Brand Resonance dan Marketing Capability pada Industri Sawit” yang diajukan Dr Nina Fapari Arif dan Fatih Habibatur Rahman MM telah disetujui BPDPKS dan berhak mendapat dana GRS 2023.
"Saya merasa sangat terhormat dan berkomitmen untuk menghasilkan riset yang bermanfaat bagi industri sawit dan masyarakat," kata Nina lewat keterangan resmi, dilansir dari laman elaeis.co, pada Kamis (12/10).
Riset ini, ujar Nina, untuk mengakselerasi penggunaan Crude Palm Oil (CPO) dalam negeri, terutama untuk energi biopremium dan bioavtur. Dengan begitu, industri sawit dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam mendukung keberlanjutan energi dalam negeri.
Peneliti punya skill di bidang peminatan di bidang pemasaran strategik dan pemasaran global ini menuturkan, riset ini mengupayakan pemanfaatan minyak sawit di industri makanan dan industri kecantikan. Seiring dengan meningkatnya kesadaran keberlanjutan dan Sumber Daya Wlam (SDA) yang terbatas, pemanfaatan minyak sawit sebagai bahan baku yang ramah lingkungan menjadi nilai tambah dalam industri ini.
“Selain minyak, cangkang sawit dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku arang, campuran pakan ternak, serta sumber energi alternatif untuk aspal dan berbagai produk lainnya," beber dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini.
Sebagai bentuk komitmen dan kerja sama, telah ditandatangani kontrak penelitian antara Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UPNYK dan Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) beberapa waktu lalu.
Kepala LPPM UPNYK, Hendro Wijanarko apresiasi tim peneliti yang telah berhasil mendapatkan pendanaan untuk pengembangkan penelitian di bidang sawit dan mengucapkan terima kasih kepada GRS.
"Dengan semangat inovasi dan keberlanjutan, diharapkan riset ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi industri sawit di Indonesia dan membawa manfaat yang besar baik dalam pertumbuhan ekonomi maupun keberlanjutan lingkungan," ucapnya.
UPNYK sangat berterima kasih kepada GRS, tutur Hendro, atae hibah yang diberikan dan berkomitmen untuk memanfaatkannya secara maksimal demi kemajuan industri sawit di masa depannya
Harapannya, sambungnya, bisa terus mendorong pertumbuhan industri sawit yang berkelanjutan serta meningkatkan kontribusi sektor ini dalam peningkatan devisa melalui peningkatan ekspor.
"Salah satu fokus utama dari riset ini adalah menghasilkan inovasi produk yang dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk sawit," terangnya
Dengan riset yang dilakukan, sebutnya, bakal muncul lebih banyak inovasi dalam pemanfaatan cangkang sawit untuk mengurangi limbah dan meningkatkan nilai tambah dari sisa hasil produksi sawit.
LPPM UPNYK bertekad untuk melibatkan berbagai pihak, termasuk industri dan pemerintah, dalam penerapan temuan dan inovasi dari riset ini.
"Kolaborasi dan kerja sama yang kuat menjadi kunci untuk mengoptimalkan pemanfaatan tanaman sawit secara berkelanjutan dan memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam industri sawit," tambahnya.
Komentar Via Facebook :