Home / Nasional / Iklan Rokok Terbentang di Lingkungan Sekolah di Duri, Kenapa Kita Tetap Diam?
Iklan Rokok Terbentang di Lingkungan Sekolah di Duri, Kenapa Kita Tetap Diam?
Duri, katakabar.com - Reklame rokok terbentang di papan billboard ukuran besar persis sebelah kiri Pos Polantas Polres Bengkalis menghadap ke arah jalan raya membelakangi beberapa rumah sekolah mulai tingkat pendidikan Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas, di kawasan lapangan Koramil 03 Kecamatan Mandau, lampu merah pertigaan Pokok Jengkol Duri, Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.
Bergeser ke arah Sebanga menuju Pekanbaru, jaraknya sekitar 100 meter dari pertigaan lampu merah Pokok Jengkol tadi, terlihat pula iklan rokok terbentang dekat halte pas depan rumah sekolah SMP sebelah kiri jalan raya.
Reklame rokok yang terbentang sebelah kiri Pos Polantas Polres Bengkalis tadi, itu sudah lama. Tapi, kenapa kita tetap diam?
Melihat iklan rokok di sekitar lingkungan sekolah, kita seolah-olah telah menyerah pada upaya melindungi anak-anak dari bahaya rokok. Padahal, banyak peraturan dan kampanye yang telah dilakukan, tapi masalah ini tetap saja berulang.
Bahkan, guna menekan angka merokok di kalangan remaja usia sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI telah mencanangkan kawasan tanpa rokok di lingkungan sekolah. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2015.
Menurut Ketua Komite Nasional Perlindungan Anak atau Komnas PA, Refri Amran Daud, kita tidak boleh diam mesti proaktif betapa pentingnya melindungi anak-anak dari pengaruh buruk iklan rokok.
"Kita tidak boleh tinggal diam. Setiap individu memiliki peran penting menciptakan lingkungan yang sehat bagi anak-anak kita," jelas Refri.
Untuk itu, seru Refri, mari bergerak bersama-sama lindungi anak-anak, dan mendesak pemerintah untuk bertindak tegas dan mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam upaya melawan iklan rokok, demi tercapainya Kabupaten Bengkapis Layak Anak dan Sekolah Ramah Anak.
"Jika Anak Sehat, Orang Tua Bahagia, Guru Senang," ujar Refri.
Strategi Licik Industri Rokok
Para ahli berpendapat penempatan iklan rokok di sekitar sekolah merupakan strategi terselubung industri rokok untuk menargetkan anak-anak sebagai konsumen potensial. Apalagi penjelasan mengenai psikologi pemasaran yang digunakan industri rokok untuk menarik minat anak-anak.
Ketua Komnas PA Bengkalis, Refri Amran Daud menduga jangan-jangan iklan rokok yang menarik dan mudah diingat dapat membentuk persepsi positif tentang merokok pada anak-anak. Padahal, kita semua tahu merokok sangat berbahaya bagi kesehatan.
Meresahkan di Lingkungan Sekolah
Keberadaan iklan rokok di sekitar lingkungan sekolah telah lama menjadi sorotan. Dari penelusuran katakabar.com di kawasan pertigaan simpang Pokok Jengkol sejumlah iklan rokok ditemukan terpasang di lokasi-lokasi spesifik, misalnya papan reklame dekat gerbang sekolah, berem jalan dekat halte depam SMPN 4 Mandau, di mana kendaraan umum sering melintas di jalur sekolah, dan lokasi lainnya di lingkungan sekolah.
Kita prihatinan atas fenomena ini, tutur Refri, iklan rokok yang mudah diakses oleh anak-sekolah sangat mengkhawatirkan. Ini jelas-jelas upaya industri rokok untuk merekrut konsumen baru di usia muda,” tegasnya.
Menurut Refri tindakan perlu diambil:
- Penegakan aturan: Pemerintah daerah diminta untuk lebih tegas dalam menegakkan peraturan daerah tentang kawasan tanpa rokok, termasuk larangan memasang iklan rokok di sekitar sekolah.
- Partisipasi masyarakat: Masyarakat, terutama orang tua dan guru, didorong untuk aktif melaporkan keberadaan iklan rokok di sekitar sekolah dan ikut serta dalam kampanye anti-rokok.
- Pendidikan: Sekolah perlu meningkatkan upaya edukasi kepada siswa tentang bahaya merokok dan dampak iklan rokok.
Solusi jangka panjang:
- Regulasi yang lebih ketat: Pemerintah pusat dan daerah perlu menyusun regulasi yang lebih komprehensif untuk membatasi iklan rokok, termasuk larangan total iklan rokok di semua media.
- Penguatan pendidikan kesehatan: Pendidikan kesehatan tentang bahaya merokok harus dimulai sejak dini dan melibatkan seluruh komponen masyarakat.
- Peran media: Media massa diharapkan dapat berperan lebih aktif dalam mengkampanyekan gaya hidup sehat dan memberikan informasi yang akurat tentang bahaya merokok.
Aksi nyata bisa dilakukan:
- Kampanye di media sosial: Gunakan media sosial untuk menyebarkan informasi tentang bahaya iklan rokok dan mengajak orang lain untuk bertindak.
- Surat terbuka: Kirim surat terbuka kepada pemerintah daerah dan perwakilan rakyat untuk meminta tindakan tegas terhadap iklan rokok.
- Boikot produk: Hindari membeli produk dari perusahaan rokok yang masih memasang iklan di sekitar sekolah.
Komentar Via Facebook :