Home / Hukrim / Kasus Cabul Ponpes Kabun Guncang 'Negeri Seribu Suluk' Belasan Saksi Diperiksa Termasuk Bacawabup
Kasus Cabul Ponpes Kabun Guncang 'Negeri Seribu Suluk' Belasan Saksi Diperiksa Termasuk Bacawabup
Pasir Pengaraian, katakabar.com - Kasus cabul Pondok Pesantren atau Ponpes Kabun guncang 'Negeri Seribu Suluk' nama lain dari Kabupaten Rokan Hulu, polisi telah periksa belasan saksi termasuk Kepala Sekolah, Asparaini Aidarus, sekaligus Bakal Calon Bupati Rokan Hulu di Pilkada Serentak Tahun 2024 ini.
Peristiwa memalukan kasus cabul di Pondok Pesantren atau Ponpes) di Kecamatan Kabun, Kabupaten Rokan Hulu saat ini viral di tengah masyarakat Rokan Hulu. Sangat disayangkan kasus cabul ini terjadi apalagi seorang guru selaku tenaga pendidik tega cabuli muridnya.
Dari kasus cabul yang dilakukan seorang oknum guru inisial DA tersebut, belasan saksi dan Kepala Ponpes saat ini sebagai Bakal Calon Bupati atau Bawabup Rokan Hulu, Asparaini Aidarus turut diperiksa polisi.
Diketahui, Asparaini berpasangan dengan Kelmi Amri sebagai Calon Bupati atau Cabup Rokan Hulu di Pilkada Serentak Tahun 2024 ini.
Menurut pengakuan sejumlah santri, korban pencabulan oknum guru inisial DA saat ini sudah dipecat berjumlah 22 orang. Tapi, keterangan yang disampaikan Kasat Reskrim Polres Rokan Hulu, AKP Dr Raja Kosmos hanya berjumlah 8 orang.
"Benar, kita sudah periksa lebih kurang 14 saksi pada perkara tersebut termasuk Kepala Ponpes atau MTS. Kasus ini sudah kita naikan ke proses penyidikan. Kita menggunakan Undang Undang Perlindungan anak, sebab 8 orang korban yang kita identifikasi masih anak-anak di mana umurnya rata-rata 13 dan 14 tahun," kata Kasat Reskrim Polres Rokan Hulu, AKP Dr Kosmos kepada katakabar.com, Kamis (15/8).
Ketua Fraksi NasDem Anggota DPRD Rokan Hulu, Budi Darman sangat menyayangkan kasus cabul yang terjadi di Ponpes Kabun tersebut. Menurutnya, kasus ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh tenaga pengajar atau setiap guru di sekolah.
"Kita sangat prihatin ya, apalagi itu kejadiannya di Ponpes, korbannya banyak pula. Perbuatan ini sangat merusak akhlak apalagi anak-anak masih di bawah umur harusnya mendapatkan perlindungan saat sedang menimba ilmu malah diperlukan seperti itu. Sangat prihatin," tegas Budi.
Politisi Partai NasDem ini pun meminta agar pihak kepolisian melalui unit PPA Polres Rokan Hulu untuk mengungkap kasus ini secara terang. Ditegaskan Budi lagi, kepada pelaku dan mereka yang terlibat kasus cabul menimpa banyak satri ini agar diproses secara hukum yang berlaku.
"Saya berharap para penyidik unit PPA Polres Rokan Hulu segera ungkap kasus ini dengan jelas. Kita berkeyakinan penyidik punya kemampuan lebih untuk mengungkap kasus ini sampai ke akar-akarnya. Kasus ini mudah-mudahan tidak terulang kembali di manapun sekolahnya, agar anak-anak tidak rusak mentalnya oleh oknum guru yang tidak bertanggungjawab," jelasnya.
Komentar Via Facebook :