Home / Sawit / Ketum Apkasindo Bilang KPBN Bakal Gulung Tikar
Ketum Apkasindo Bilang KPBN Bakal Gulung Tikar
Pekanbaru - Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Dr Gulat Medali Emas Manurung, C.IMA, belum lama ini mengungkapkan kabar mengejutkan.
Ayah dua anak ini mengatakan, kalau PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) yang selama ini menjadi acuan untuk harga penjualan minyak sawit mentah atau CPO akan gulung tikar.
“Sebetar lagi kan tidak ada CPO yang akan dilelang di KPBN itu. Karena PTPN tidak lagi menjual CPO, tapi sudah mengolahnya dalam bentuk kilang dan turunannya, termasuk juga dalam bentuk Fame atau biodiesel,” ungkap Gulat.
“Artinya KPBN itu akan sendirinya tutup, karena holding BUMN yang biasanya menjual CPO di KPBN tidak lagi menjual CPOnya di sana karena mereka sudah pakai sendiri di PalmCo,” tambahnya.
Jika KPBN tutup, Gulat kemudian berdampak pada nasib petani kelapa sawit di Indonesia. Karena selama ini, lelang CPO di KPBN lah yang menjadi acuan untuk ditetapkannya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit petani.
Oleh karena itu, dia meminta kepada seluruh pemangku kepentingan sawit di Indonesia untuk bisa saling mendukung agar Bursa CPO yang telah diluncurkan bisa dikembangkan agar bisa menjadi acuan baru untuk menetapkan harga TBS sawit petani.
"ICDX yang mengelola bursa CPO juga harus jungkir balik untuk mengembangkan bursa CPO ini, dengan cara membuka pelabuhan-pelabuhan baru, tempat tender CPO itu. Kalau tidak salah mereka juga sudah membuka 15 pelabuhan baru, dan itu bagus," ujar Gulat.
Lebih lanjut, pria 51 tahun ini juga mengusulkan agar ICDX membuat dua konsep penjualan pada bursa CPO tersebut.
“Bursa CPO juga harus membuat dua konsep. Pertama adalah bursa future, yang kedua bursa harian,” kata Gulat.
"Dengan menggunakan dua konsep ini, jadi pembeli bisa memilih mau yang future atau pembayaran langsung atau bursa harian. Kita harus membuat kemudahan untuk pembeli dan penjual, itu lah fungsi dari bursa CPO itu. Jadi ICDX harus lebih progresif," tutupnya.
Komentar Via Facebook :