Home / Nusantara / Kolaborasi Kunci Perkuat Tata Kelola Perbenihan Sawit Nasional
Kolaborasi Kunci Perkuat Tata Kelola Perbenihan Sawit Nasional
Jakarta, katakabar.com - Sejalan dan tindaklanjuti arahan Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman untuk memastikan ketepatan waktu ketersediaan benih kelapa sawit, Direkrur Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan) RI bergerak cepat menjalankan instruksi tersebut.
Di lain kesempatan, Ditjen Perkebunan Kementan RI, Andi Nur Alam Syah menuturkan, fokus utama Ditjen Perkebunan saat ini adalah program penguatan tata kelola perbenihan nasional, pengembangan komoditas berbasis kawasan melalui intensifikasi, peremajaan, dan perluasan sebagai program jangka pendek.
"Untuk itu, Ditjen Perkebunan berkolaborasi dengan berbagai pihak terutama produsen benih kelapa sawit berkomitmen untuk menekan penggunaan benih illegitim dengan memastikan benih berasal dari produsen yang terdaftar dan punya izin produksi benih," jelasnya.
Direktur Perbenihan Perkebunan Kementan RI, Gunawan mengatakan, untuk target kegiatan PSR saat ini seluas180 ribu hektar per tahun, kebutuhan masyarakat, dan kebutuhan ekspor, dibutuhkan angka kemampuan produksi benih kelapa sawit Indonesia. Itu sebabnya, diperlukan adanya data potensi dan rencana produksi benih kelapa sawit tahun 2024 mendatang, jelas Gunawan saat pertemuan Koordinasi dan Konsolidasi Potensi dan Rencana Produksi Benih Kelapa Sawit, pada Senin (27/11) lalu, dilansir dari laman website resmi Kementan RI, pada Jumat (1/12).
Di akhir November tahun 2023 ini, kata Gunawan, telah diterbitkan 43 perizinan pengeluaran benih tanaman kelapa sawit. Dari izin itu perlu data realisasi baik jumlah, waktu, dan varietas dari permohonan yang diajukan.
Selain itu, sambung Gunawan, kebun induk dan pohon induk milik produsen dan pemilik varietas kelapa sawit perlu dievaluasi, agar dapat diketahui kondisi riil kebun induk kelapa sawit yang masih aktif berproduksi, dan pohon induk yang masih sehat, serta memenuhi standar teknis.
"Kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan evaluasi dan pengumpulan data tahun 2023 di tingkat produsen benih kelapa sawit mengenai potensi kecambah, benih yang diekspor, harga benih, dan mempersiapkan rencana produksi pada 2024 mendatang," bebernya.
Dengan data valid dan riil di lapangan, tambah Gunawan, dapat menjadi bahan masukan pembuatan kebijakan mendukung kegiatan pengembangan kelapa sawit di Indonesia.
Komentar Via Facebook :