Home / Riau / Lapor Pak Presiden, Kadis PUPR Bengkalis Penuh Misteri
Lapor Pak Presiden, Kadis PUPR Bengkalis Penuh Misteri
Duri (katakabar) - Lapor Pak Presiden Republik Indonesia, keterbukaan informasi di "Negeri Junjungan" nama lain dari Kabupaten Bengkalis khususnya di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bengkalis masih tertutup dan tersumbat.
Buktinya, soal proses pengerjaan pembuatan Tiang Pancang Duri Islamic Center biayanya sebesar Tiga Puluh Delapan Miliar Rupiah lebih dari APBD Kabupaten Bengkalis Tahun anggaran 2019 dinilai tak transparan ke publik.
Kontruksi Tiang Pancang yang di cetak secara manual dengan bahan bahan meliputi, anker besi, semen, pasir serta bahan lainnya proses pengadukannya cuma pakai mesin molen cor.
Untuk memastikan pembuatan Tiang Pancang bolehkan proses pengerjaannya secara manual menimbulkan spekulasi dan pertanyaan.
Dinas PU Kabupaten Bengkalis selaku lembaga yang paling bertanggung jawab terkait pembuatan Tiang Pancang sepertinya, tidak mau ambil pusing.
Di cetak secara manual dengan hanya menggunakan mesin molen cor atau menggunakan alat yang lain terserah saja. Kalau pun suatu saat nanti bermasalah biar urusannya di belakangan hari.
Begitu dengan kualitas dan ketahanan Tiang Pancang, Apakah standar atau tidak standar biar jadi misteri.
Hal itu yang perlu sesungguhnya perlu penjelasan dan klarifikasi dari Dinas PUPR Kabupaten Bengkalis agar tidak menjadi pergunjingan di tengah masyarakat khususnya umat muslim di daerah mutiara hitam nama lain dari Duri.
Namun, Kepala Dinas PU, Hadi P saat diminta keterangannya oleh sejumlah awak media lokal soal pembuatan Tiang Pancang di cetak manual cuma diam dan membisu via seluler dan WhatsApp pada Jumat (24/5) siang kemarin.
Diam dan membisunya Hadi Prasetiyo selaku Orang nomor Satu di Dinas yang mengurusi proyek Tiang Pancang DIC menyimpan sebuah misteri yang menimbulkan kecurigaan dan spekulasi di publik.
Kecurigaan itu bisa saja timbul di ranah publik seperti, dugaan adanya kongkalikong antara oknum oknum terkait yang terlibat sejak awal perencanaan, lelang hingga dilaksanakannya pengerjaan proyek Tiang Pancang.
Apalagi, duit rakyat untuk membiayai proyek biayanya sungguh fantastis. Sebagai manusia biasa, siapa tidak tergiur mendengar dan melihat nilai Tiga Puluh Delapan Miliar Rupiah lebih.
Andai itu terjadi, suatu saat nanti
bangunan Tiang Pancang Duri Islamic Center di pancang tak standar lantaran tak mengikuti Bestek, jangan ada penyesalan.
Bagaimana mewujudkan Impian DIC termegah di kawasan pesisir, proses pengerjaan pembuatan Tiang Pancang dilakukan manual bak kata "jauh panggang dari api" tinggal impian dan mimpi belaka.
Seperti diberitakan sebelumnya, proses pembuatan Tiang Pancang DIC viral di sosial media membuat kalangan terkejut dan heran khususnya kalangan kontraktor di Duri.
"Pembuatan Tiang Pancang DIC menggunakan mesin molen cor, apa standar", kata seorang eks kontraktor tak mau ditulis namanya kepada katakabar.com di suatu perbincangan.
Masyarakat berharap Dinas Terkait melakukan evaluasi terkait proses pengerjaan pembuatan Tiang Pancang DIC.
Kepala Dinas PU mesti menjelaskannya ke masyarakat. RAB dan Bestek bukan rahasia negara perlu disosialisasikan kepada masyarakat biar keikutsertaan dalam pengawasan proyek punya dasar demi mutu dan kualitas bangunan DIC.
Komentar Via Facebook :