Home / Nusantara / Menahan Laju Konversi Lahan Pertanian Jadi Kebun Sawit di PPU
Menahan Laju Konversi Lahan Pertanian Jadi Kebun Sawit di PPU
Samarinda, katakabar.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur lewat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur serahkan puluhan Alat Mesin Pertanian Alsintan) kepada sejumlah Kelompok Tani (Poktan) di Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Bantuan ini diberikan guna mendukung sektor pertanian di PPU. Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik didampingi Pj Bupati PPU, Makmur Marbun serahkan bantuan di Desa Sumber Sari.
Bantuan yang diberikan, berupa mesin pertanian berupa Combine Harvester (alat panen padi multi guna) 8 unit, pompa air 140 unit, Hand Sprayer 150 unit, serta bantuan alat mesin pertanian yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kalimantan Timur.
Sangat bersyukur, ujar Makmur, Kabupaten PPU memperoleh perhatian khusus dari pemerintah provinsi.
"Pj Gubernur Kalimantan Timur datang serahkan bantuan memberikan motivasi besar bagi petani," kata Makmur dilansir dari website resmi Pemprov Kalimanatn Timur, pada Ahad (31/12).
Kami sampaikan terima kasih telah memberikan perhatian khusus kepada Kabupaten PPU, khususnya di sektor pertanian.
PPU penyangga Ibu Kota Nusantara, terang Makmur, sehingga diperlukan pangan tidak kurang 450 ribu ton per tahun.
"Bantuan peralatan pertanian ini mudah-mudahan menjadikan PPU sebagai lumbung pangan bisa terwujud," harapnya.
Pemda PPU dan para petani punya tugas, yakni bagaimana menjadikan PPU sebagai lumbung pangan nasional.
Saat ini sudah ada 15.000 hektar lahan di PPU yang dapat dikelola untuk pertanian. Tapi, faktanya saat ini baru sekitar 7.000 hektar lahan yang dapat dimanfaatkan, itupun sebagian telah beralih menjadi perkebunan kelapa sawit.
“Ini tugas bersama, mulai kabupaten, provinsi hingga pusat. Bagaimana mengatasi persoalan pemanfaatan lahan ini mulai jangka pendeknya hingga jangka panjangnya,” bebernya.
"Kecamatan Babulu salah satu wilayah yang sangat potensial bagi pertanian yang sekaligus disiapkan sebagai lumbung pangan di Kalimantan Timur bahkan nasional," ucap Akmal Malik.
Untuk itu, kata Akmal, sektor pertanian di PPU harus terus mendapat dukungan.
“Kami berharap bantuan ini bisa membawa semangat bagi petani kita,” ulasnya.
Salah satu kerisauannya selama ini tingginya alih fungsi lahan pertanian ke perkebunan sawit khususnya di Kecamatan Babulu.
"Tapi, pemerintah tidak mungkin melarang masyarakat tanam kelapa sawit, ini hak masyarakat," tegasnya.
Jika alasan masyarakat mengkonversi lahan karena tidak tersedianya air, makA kebutuhan air harus segera dibenahi.
“Itu makanya, kenapa kita harus terus turun ke lapangan? Lantaran kita berharap teman-teman Forkopimda, Pak Bupati, Dandim, Kapolres PPU, ayo bersama-sama bantu petani kita. Petani di sini bilang kalau ada air mereka tidak akan tanam kelapa sawit, nah di situ pemerintah harus hadir,” sebutnya.
Untuk penerima bantuan hendaknya dapat memanfaatkan fasilitas pertanian dengan sebaik-baiknya dan jaga dengan baik agar dapat terus bermanfaat bagi petani.
“Tolong Pak Kades, Pak Camat, agar dikoordinir petani kita, sebab alat ini bukan barang biasa dan ini butuh perawatan. Artinya, mungkin dipakai tetapi pastikan juga tehnisinya tersedia. Karena biasanya orang itu membelinya lebih mudah daripada merawat barang,” ucapnya.
Kepala BPBD Kalimantan Timur, Agustianur menimpali, bantuan Alsintan selain program prioritas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimatan Timur, bantuan setelah bencana banjir yang menenggelamkan 1.500 hektar sawah petani Kecamatan Babulu PPU dan Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser.
Komentar Via Facebook :