Home / Sawit / Miliki Lahan Sawit 600 Ribu Ha, PalmCo Bisa Bertitel Perusahaan Terbesar di Dunia
Miliki Lahan Sawit 600 Ribu Ha, PalmCo Bisa Bertitel Perusahaan Terbesar di Dunia
Jakarta, katakabar.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) optimis Subholding PTPN, PalmCo, jangka waktu 2 hingga 3 tahun mendatang berpotensi miliki lahan kelapa sawit seluas 600 ribu hektar.
Dengan begitu, PalmCo miliki peluang jadi salah satu perusahaan kelapa sawit bertitel terbesar di dunia dari sisi luas lahan.
"PalmCo jangka waktu 2 hingga 3 tahun mendatang berpotensi miliki lahan sawit seluas 600 ribu hektar. Dengan kepemilikan lahan itu, PalmCo tentu berpeluang menjadi salah satu perusahaan sawit terbesar global," ujar Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, di penghujung Desember 2023 lalu, dilansir dari laman bisnis.com, pada Senin (1/1).
Itu nanti (PalmCo), kata Kartika, bakal menjadi one of the largest plantation company in the world.
Kepemilikan lahan, ulas Kartika, bakal bikin nama PalmCo bersanding dengan Sime Darby, perusahaan kelapa sawit raksasa asal Malaysia. Sime Darby diketahui miliki luas lahan 266.488 hektar dan area tertanam 193.758 hektar.
Tapi, terangnya, untuk mencapai titel ini banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan Kementerian BUMN. Menurut Tiko sapaan akrab Kartika, salah satu yang perlu dilakukan adalah replanting atau penanaman kembali pohon kelapa sawit.
“Lantaran waktu dulu di masa lalu, saat masih kurang cash flow, banyak yang tumbuhnya kurang terawat. Jadi, kami sekarang fokus replanting sawit,” jelasnya.
Kementerian BUMN yang dinahkodai Erick Thohir diketahui telah menggabungkan 13 perusahaan di bawah holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menjadi dua subholding, yakni PalmCo dan SupportingCo pada awal Desember 2023.
PalmCo dibentuk melalui penggabungan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V, VI dan XIII ke dalam PTPN IV sebagai entitas bertahan dan pemisahan tidak murni PTPN III ke PTPN IV.
Sedang, pembentukan SupportingCo ditempuh melalui penggabungan PTPN II, VII, VIII, IX, X, XI, XII, dan XIV ke dalam PTPN I.
PTPN dipercaya mampu berkontribusi meningkatkan produksi Crude Palm Oil (CPO) nasional dan minyak goreng dalam negeri. Produksi minyak goreng diproyeksikan meningkat dari 460.000 ton per tahun pada 2021 menjadi 1,8 juta ton per tahun pada 2026 mendatang.
Sisi lain, SupportingCo bakal jadi perusahaan pengelola aset perkebunan unggul, yang mencakup kegiatan pemanfaatan aset perkebunan melalui optimalisasi dan divestasi aset, pengelolaan tanaman perkebunan, serta diversifikasi usaha lainnya.
Komentar Via Facebook :