Home / Sawit / Pasca Banjir Besar Produksi Kebun Sawit Petani Swadaya Turun Drastis di Bonai
Pasca Banjir Besar Produksi Kebun Sawit Petani Swadaya Turun Drastis di Bonai
Rokan Hulu, katakabar.com - Produksi kebun kelapa sawit petani swadaya turun drastis di Desa Bonai, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu berbatasan dengan wilayah Desa Sekapas, Kecamatan Rantau Kopar, Kabupaten Rokan Hulu, Kecamatan Bathin Solapan, Duri, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
Salah seorang petani swadaya, anggota Kelompok Tani (Poktan) Pauh Tani Makmur Sejahtera, Sasli R saat bincang akrab dengan katakabar.com, di Duri, Kabupaten Bengkalis, pada Rabu (7/2) menyatakan, produksi kebun kelapa sawit miliknya seluas 10 hektar turun drastis disebabkan bencana banjir yang merendam kebun kelapa sawit dua bulan lamanya.
"Produksi kebun kelapa sawit seluas 10 hektar saat panen sebelum terendam banjir besar, persisnya pada November 2023 lalu masih mencapai 15 ton per bulan tiga kali musim panen," ujarnya.
Tapi, kata Sasli R, diprediksi produksi kebun kelapa sawit seluas 10 hektar bakal turun drastis bisa mencapai 50 persen pasca banjir besar melanda.
Selain alasan kebun sawit terendam banjir dua bulan belakangan ini, Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit busuk, lantaran tidak bisa dipanen dan dirawat jadi pemicu produksi kebun kelapa sawit turun drastis.
"Pasca banjir besar melanda air yang menggenangi kebun kelapa sawit sudah berangsur surut meski di beberapa titik areal kebun kelapa sawit masih tergenang air. Lantaran banjir besar sudah mulai surut, panen buah kelapa sawit rencananya di Februari 2024 ini," jelasnya.
Menurut Sasli R, tidak hanya areal kebun kelapa sawit yang diusahainya dari tahun 2018 lalu yang terendam banjir. Petani kebun kelapa sawit lainnya yang tergabung di Poktan Pauh Tani Makmur Sejahtera (PTMS) mengalami nasib yang sama.
Itu tadi, ucap Sasli R, kebun kelapa sawit alami nasib sama terendam banjir jadi pemicu produksi turun drastis lantaran tidak bisa dirawat dan buah kelapa sawit busuk.
Saat ini, pasca banjir besar berangsur surut anggota Poktan PTMS yang beranggotakan sebanyak 30 orang petani kebun kelapa sawit swadaya mulai merawat kebun kelapa sawit mereka, seperti bolo atau perbaiki jalan ke areal kebun kelapa sawit.
Kalau untuk rawat tanaman kelapa sawit umur 6 tahun tersebut, ulas Sasli R, belum bisa dilakukan lantaran sebagian besar areal kebun kelapa sawit masih tergenang air.
"Tunggu air yang merendam areal kebun kelapa sawit benar-benar kering baru busa dilakukan perawatan, seperti pemupukan dan lainnya. Untuk perawatan tanaman kelapa sawit baru bisa dilakukan bulan depan, itupun kalau tidak musin hujan. Kalau masih musim hujan khawatir banjir menggenangi areal kebun kelapa sawit lagi, gimana merawat tanaman kelapa sawit," tuturnya.
Kami, sebut Sasli R, para petani kebun kelapa sawit swadaya berharap banjir benar-benar surut agar areal kebun kelapa sawit benar-benar kering agar dapat merawat tanaman kelapa sawit sehingg produksi kebun kelapa sawit kembali normal seperti sediakala.
Komentar Via Facebook :