Home / Nasional / Pelatihan, Petani Sawit Dua Kabupaten di Jambi Dorong Bangun Kelembagaan
Pelatihan, Petani Sawit Dua Kabupaten di Jambi Dorong Bangun Kelembagaan
Jambi, katakabar.com - Total 110 petani kelapa sawit dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Merangin Provinsi Jambi ikuti pelatihan penguatan kelembagaan angkatan I dan II sekaligua pengembangan kelembagaan dan usaha angkatan I.
Pelatihan ini program Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) perkebunan kelapa sawit yang dilaksanakan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia lewat Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi, dan UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) dihelat dari 20 hingga 30 Agustus 2023 di Kota Jambi.
Di pelatihan peserta dibagi ke dalam 3 kelompok. Di mana pelatihan penguatan kelembagaan angkatan I diikuti 25 orang peserta yang berasal dari Kabupaten Merangin. Sedang, angkatan II diikuti 40 peserta dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Sisanya peserta dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengikuti pelatihan pengembangan kelembagaan dan usaha.
Sekretaris BPPSDMP Kementan, Dr Siti Munifah menjelaskan, para peserta pelatihan pemilik kebun kelapa sawit dengan rata-rata luas tanah minimal 2 hektar.
"Pelatihan kepada para petani kelapa sawit penting, sebab 70 persen dari total luas lahan sawit Indonesia mencapai 16 juta hektar milik masyarakat pribadi," ujarnya melalui keterangan resmi dilansir dari laman elaeis.co, pada Jumat (25/8).
Pelatihan bertujuan dorong para petani agar bisa membangun kelembagaan, seperti koperasi ataupun lainnya.
"Jika pengelolaan kelapa sawit dilakukansecara berkelompok, itu lebih menguntungkan. Produktivitas tinggi seperti kebun yang dikelola perusahaan swasta maupun negara. Lantaran itu, penting diberikan pelatihan seputar managerial pengelolaan kelapa sawit kepada para petani kelapa sawit," ujarnya.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Agusrizal sangat mendukung pelatihan ini.
Provinsi Jambi memiliki lahan kelapa sawit mencapai seluas 1,2 juta hektar membutuhkan peningkatan kualitas SDM.
Kenapa hal itu perlu? Lantaran Provinsi Jambi kali pertama proses replanting," kata Agusrizal.
Cerita Kadisbun Jambi, bermula dari kebun plasma, bukan ditanam petani, tapi perusahaan. Petani tidak tahu bibit seperti apa yang ditanam, bagaimana pemeliharaan, dab apa pupuknya.
Itu butuh pelatihan-pelatihan, belum lagi manajemen tenaga kerja dan panen. Petani mesti banyak pengetahuan guna memenuhi kebutuhan pasar kelapa sawit secara global, tandasnya.
Komentar Via Facebook :