Home / Sawit / Pembaruan Luas Perkebunan Sawit Kelar di Riau Tak Ada Jaminan DBH Bertambah
Pembaruan Luas Perkebunan Sawit Kelar di Riau Tak Ada Jaminan DBH Bertambah
Pekanbaru, katakabar.com - Update luas perkebunan kelapa sawit sudah kelar di Provinsi Riau tapi tidak ada jaminan Dana Bagi Hasil (DBH) perkebunan kelapa sawit bertambah atau meningkat ke depan.
Informasinya justru alokasi DBH sawit tahun 2024 berlurang. Jika pada tahun 2023 lalu alokasi DBH sawit se Indonesia Rp3,4 triliun, tapi pada tahun 2024 Rp3 triliun kalau tak salah.
Diketahui Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Perkebunan bersama dengan Pemerintah Kabupaten dan ota di Riau, sudah membereskan update luasan perkebunan kelapa sawit di "Bumi Lancang Kuning" nama lain dari Provinsi Riau.
Update luasan perkebunan dilakukan berkaitan dengan laporan dari dinas perkebunan kabupaten dan kota terkait Dana Bagi Hasil (DBH) kelapa sawit yang dinilai masih rendah dan tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Provinsi Riau, Syahrial Abdi melalui Sekretaris Disbun Provinsi Riau, Supriadi menyatakan, update luasan perkebunan dilakukan lantaran pembagian DBH kelapa sawit parameter yang digunakan, yakni luas perkebunan dan produksi. Di mana data yang digunakan pemerintah pusat untuk menghitung luasan kebun kelapa sawit di Riau ialah data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
"Karena itu terkait data luasan dan produksi kelapa sawit sudah diverifikasi ulang dan diupdate bersama kawan-kawan dinas perkebunan kabupaten dan kota di Riau," ujarnya dilansir dari website resmi Pemprov Riau, pada Selasa (13/2).
Menurutnya, dari update data luasan perkebunan kelapa sawit terjadi penambahan luasan perkebunan kelapa sawit cukup signifikan di Provinsi Riau. Dengan penambahan luasa perkebunan kelapada sawit diharapkan bisa menambah DBH sawit untuk Riau.
“Penambahan luasan perkebunan cukup siginifikan, tapi untuk mengesahkannya perlu di SK-kan kementerian terkait,” jelasnya.
Apakah jika tahun ini sudah dilakukan update data, DBH sawit bakal meningkat? Kita tidak dapat memastikan, pasalnya dari informasi yang didapatkan, alokasi DBH sawit tahun 2024 sudah keluar.
"Informasi yang kami dapat, alokasi DBH tahun 2024 sudah keluar. Kalau tahun 2023 alokasi DBH sawit seluruh Indonesia Rp3,4 triliun, sedang tahun 2024 Rp3 triliun kalau tak salah. Jadi justru berkurang," ucapnya.
Soalnya, harga kelapa sawit tahun lalu lebih baik dari tahun ini, tutur Supriadi, di mana tahun ini relatif lebih rendah harga kelapa sawit sepanjang tahun, atau relatif tidak ada lonjakan harga seperti tahun lalu.
"Di tahun lalu sempat terjadi lonjakan luar biasa harga Crude Palm Oil (CPO) kita," tandasnya.
Komentar Via Facebook :