
Pemprov Riau Dorong Pelaku Usaha Sawit Punya ISPO, Ini Tujuannya
- Reporter: Sahdan
- 09 September 2022, 14:47:33 WIB
- Riau, Sawit
Pekanbaru, katakabar.com - Pemerintah Republik Indonesia sudah merencanakan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan lewat pemberlakuan Sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
Sejalan dengan itu, pemerintah terus mendorong penerapan ISPO dilakukan pelaku usaha dan pekebun. Ini sesuai diterbitkannya Perpres Nomor 44 Tahun 2020 agar tata kelola sertifikasi ISPO menjadi lebih baik.
Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau mencatat, ditaksir total 396 perusahaan sawit di Riau. Dari jumlah itu cuma 121 perusahaan setara 30 persen baru yang punya sertifikasi ISPO.
Sedang, Koperasi Unit Desa (KUD) yang telah melaksanakan replanting sebanyak 110 yang berpotensi untuk disertifikasi ISPO," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Ir Zulfadli saat membuka acara percepatan sertifikasi ISPO di Pekanbaru, pada Rabu (7/9) lalu.
Diceritakan Zulfadli, beberapa upaya telah dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, seperti Surat Edaran Gubernur Riau kepada kepala daerah di Riau tentang pemenuhan kewajiban memperoleh sertifikasi ISPO bagi perusahaan juga bagi pekebun.
Provinsi Riau sudah ada Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB) yang telah diterbitkan dengan Peraturan Gubernur Nomor 9 Tahun 2022. Di mana dalam komponen kelima adalah tentang percepatan pelaksanaan sertifikasi ISPO dan peningkatan akses pasar produk sawit.
"Harapannya, program dan kegiatan yang disusun dalam RAD-KSB Provinsi Riau Tahun 2022-2024 mendatant dapat mempercepat sertifikasi ISPO," jelasnya seperti dilansir dari laman website Pemprov Riau, pada Jumat (9/9).
Kata Zulfadli, Disbun Riau mempunyai tanggung jawab moral untuk mempercepat sebanyak 70 persen dari perusahaan di Riau untuk dapat memperoleh sertifikasi ISPO.
Itu sebabnya, sangat diharapkan dukungan dan partisipasi semua pihak termasuk swasta dan Lembaga Sertifikasi ISPO untuk mendukung komponen Kelima RAD-KSB. Salah satunya telah dilakukan PT. TSI Sertifikasi Internasional.
Untuk produksi Crude Palm Oil (CPO) Riau tahun 2019 lalu dari Badan Pusat Statistik (2020) adalah sebanyak 7,73 juta Ton dari 47,18 juta Ton nasional, jadi pembagian Riau ke nasional adalah sebesar 21.65 persen.
"Semuanya harus dioptimalkan untuk mewujudkan Riau yang makmur dan sejahtera," tegasnya.
Direktur PT TSI Sertifikasi Internasional, Nungky Awang Chandra menimpali, pihaknya punya program untuk membantu pemerintah bagaimana meningkat kompetisi mengenai sawit dari aspek sertifikasi ISPO.
"Kami dari PT TSI punya program membantu pemerintah bagaimana meningkat kompetisi mengenai sawit dari aspek sertifikasi ISPO. Sehingga produk sawit bisa berkompetisi di dunia ekspor. Sebab isu lingkungannya, sawit tidak ramah lingkungan," bebernya.
Untuk pemberian sertifikat ISPO lanjutnya, dari aspek lingkungan bakal dicek ke lapangan apakah memenuhi syarat untuk mendapat sertifikat ISPO.
Itu kita pantau terus selama 5 tahun, kalau ternyata tidak memenuhi kita bakl cabut kembali sertifikasi ISPO," tandasnya.