Home / Olahraga / Pengawasan Lalu Lintas Benis Sawit Diperketat Lewat Bandar Udara di Palembang
Pengawasan Lalu Lintas Benis Sawit Diperketat Lewat Bandar Udara di Palembang
Palembang, katakabar.com - Karantina Pertanian Palembang memperketat pengawasan lalu lintas benih kelapa sawit lewat Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dan Pelabuhan Tanjung Apiapi, Provinsi Sumatera Selatan.
Soalnya, lalu lintas benih unggulan tersebut tidak hanya di Sumatera, pengiriman benih hingga ke Kalimantan.
Selain memperketat pengawasan, Karantina Pertanian Palembang melihat proses pembuatan benih kelapa sawit unggul. Salah satunya dilaksanakan di Kebun Surya Adi milik PT Bina Sawit Makmur (BSM) di Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Kunjungan ke produsen benih kelapa sawit itu diikuti Analis Perkarantinaan Tumbuhan (APT) Muda Wenny Ramadhani, Calon APT Pertama, Dian Wulandari, dan Pemeriksa Karantina Tumbuhan, Novita Asriani.
Di sana, mereka memberikan bimbingan terkait ancaman hama penyakit pada benih kelapa sawit dan pohon kelapa sawit.
Kepala Karantina Pertanian Palembang, Azhar Ismail melalui keterangan resminya, dilansir dari lama elaeis.co, pada Sabtu (7/10) menjelaskan, kegiatan ini untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman penyakit yang dapat merusak produksi benih kelapa sawit.
"Tindakan ini kolaborasi nyata antara Karantina Pertanian bersama perusahaan agar produksi benih kelapa sawit unggul terus dapat ditingkatkan, dan sawit-sawit yang bakal ditanam petani di Indonesia benih kelapa sawit berkualitas serta tingkat produktivitas tinggi," jelasnya.
Cerita Azhar, pengiriman benih kelapa sawit unggul dari Palembang sudah rutin dilakukan ke berbagai daerah.
Pada 2 Agustus 2023 lalu, contohnya, Karantina Pertanian Palembang periksa sebanyak 484 benih kelapa sawit yang mau dikirimkan ke Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur lewat wilayah kerja Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.
Sebelumnya, ulas Azhar, Karantina Pertanian Palembang melalui wilayah kerja Bandara (SMB) II Palembang periksa dan sertifikasi 26.250 butir benih kelapa sawit mau dikirim ke Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Sementara, pada 10 Agustus 2023 lalu, Karantina Pertanian Palembang periksa 52.500 butir benih kelapa sawit senilai Rp500 juta hendak dikirimkan ke Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung.
Dari pemeriksaan itu, terang Azhar, tidak ditemukan organisme pengganggu tumbuhan sehingga benih kelapa sawit bisa segera ditanam di daerah tujuan.
Menurutnya, seluruh benih kelapa sawit yang dikirimkan jenis unggulan dan telah melalui proses penelitian.
"Benih unggulan tersebut dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani kelapa sawit," ujarnya.
Walau yang dilalulintaskan adalah benih unggul, tambah Azhar lagi, pemeriksaan di bandara dan pelabuhan wajib dilakukan untuk pastikan tidak ada organisme pengganggu tumbuhan (OPT) pada benih kelapa sawit. Jadi, kesehatan benih kelapa sawit Dipastikan sebelum ditanam di daerah tujuan.
Komentar Via Facebook :