Home / Nasional / Petani Diajari Kembangkan Hilirisasi Produk Biar Naik Kelas Jadi Eksportir
Petani Diajari Kembangkan Hilirisasi Produk Biar Naik Kelas Jadi Eksportir
Muara Enim, katakabar.com - Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang kerja sama dengan Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim taja Bimbingan Teknis (Bimtek) Hilirisasi Produk Pertanian dan Perkebunan.
Total 113 orang petani yang berasal dari berbagai kecamatan se Kabupaten Muara Enim mengikuti kegiatan, yang dibuka Penjabat (Pj) Bupati Muara Enim, H Ahmad Rizali.
"Bimtek ini sangat tepat mengingat lahan pertanian dan perkebunan hampir 80 persen luasnya di Kabupaten Muara Enim," kata Ahmad Rizali, dilansir dari laman elaeis.co, pada Senin (30/10).
Sektor pertanian, ujar Ahmad, memberikan kontribusi besar pada PDRB Kabupaten Muara Enim, yakni sebesar 9,40 persen, dengan subsektor perkebunan menjadi penyumbang terbesar dan menjadi andalan penyerapan tenaga kerja.
Atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab), terima kasih kepada Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang. Atas inisiatif dan telah meluangkan waktunya untuk berbagai ilmu dan pengalaman dalam hilirisasi produk pertanian dan perkebunan di Kabupaten Muara Enim.
"Komoditas unggulan perkebunan di Kabupaten Muara Enim, melipuri karet, kelapa sawit, serta kopi robusta dan arabika. Dari 2015 lalu, kopi Muara Enim telah mendapatkan Sertifikat Perlindungan Indikasi-Geografis untuk Kopi Robusta Semendo dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham RI," jelasnya lewat keterangan resminya.
Berbagai potensi ini, tutur Ahmad, harus lebih ditingkatkan produktivitas maupun kualitasnya demi mendorong terwujudnya kedaulatan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya para petani. Salah satunya melalui upaya hilirisasi produk pertanian dan perkebunan.
"Saya berharap kegiatan singkat ini mampu memberikan pemahaman dan memotivasi ke para petani dan pelaku agribisnis di Muara Enim, guna meningkatkan nilai tambah produk melalui pengolahan hasil panen menjadi produk turunan lainnya sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
Contohnya kopi, diekspor tidak hanya bahan bakunya, tapi diolah sehingga ada nilai tambah. Harga ekspor itu bisa nilainya tiga kali dari harga kalau kita jual di lokal," bebernya.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Karantina Pertanian Palembang, M Sahrul SP menimpali, tujuan Bimtek ini untuk memberikan pembelajaran bagi petani dan pengusaha di Muara Enim agar wawasan terkait produk-produk pertanian dan perkebunan bisa meningkat sehingga mereka bisa menapak menjadi calon eksportir.
"Selama ini mungkin produk pertanian hanya bahan baku, tapi mulai sekarang ada pengolahan turunannya atau hilirisasi. Sehingga produk yang dihasilkan tidak hanya bahan mentah saja, tapi produk jadi yang siap untuk diperjualbelikan hingga tembus pasar ekspor," ucapnya.
Petani yang hadir dapat tips dapat modal dari Dinas Penanaman Modal Muara Enim dan tips mengekspor produk pertanian dan perkebunan dari Bea Cukai Palembang.
"Ke depan petani harus bisa mengekspor atau mengirim barang, sehingga mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi,” harapnya.
Selain dapat nilai tambah, proses pengolahan dalam hilirisasi bakal menyerap tenaga kerja di sekeliling Kabupaten Muara Enim ini, tambahnya.
Komentar Via Facebook :