Home / Nasional / Produk Digunakan Nyaris 24 Jam, Daru: Masih Ada Bilang Sawit Tak Baik Salah Besar
Produk Digunakan Nyaris 24 Jam, Daru: Masih Ada Bilang Sawit Tak Baik Salah Besar
Samarinda, katakabar.com - Produk kelapa sawit digunakan nyaris 24 jam atau sehari semalam. Bila ada yang bilang kelapa sawit tak baik, itu salah total.
Waki Ketua Ketua Dewan Pimpinan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia ( DPW Apkasindo), Daru Widiyatmoko sayangkan masih ada sejumlah pihak yang mengatakan kelapa sawit tidak baik. Buktinya 24 jam atau sehari semalam hampir seluruh produk sawit digunakan untuk berbagai kebutuhan.
"Kita bangun pagi sudah gunakan produk sawit, seperti pasta gigi dan sabun, minyak goreng untuk memasak makanan, belum lagi produk lain," ujar Daru dilansir dari laman elaeis.co, pada Jumat (18/8).
Dijelaskannya, itu baru sebagian kecil manfaat kelapa sawit, belum lagi dampaknya yang saat ini telah mendongkrak kesejahteraan masyarakat, terutama berbudidaya petani kelapa sawit.
"Kelapa sawit sejahterakan masyarakat yang menggantungkan hidupnya di kebun kelapa sawit. Di mana perekonomian petani berubah dan cenderung meningkat," terangnya.
Dengan meningkatnya perekonomian masyarakat otomatis pengaruhi perkembangan daerah, seperti pembangunan tambah pesat, sistem perekonomian berjalan dan pendidikan makin bagus.
Lihat, perkebunan kelapa sawit di Kalimatan Timur kali pertama dikembangkan di Kabupaten Paser pada 1983 hingga 1985 lampau. Dari sini lahir petani swadaya dan petani plasma disusul berdiri perusahaan-perusahaan kelapa sawit.
"Kelapa sawit terus berkembang hingga ke setiap kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur itu," ceritanya.
Menurutnya, evolusi kelapa sawit cukup pesat saat ini. Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit lumayan bagus, di mana harga TBS kelapa sawit swadaya capi Rp2.400 per kilogram, dan harga TBS kelapa sawit petani plasma sebesar Rp2.143,58 per kilogram.
Program-program pemerintah tentang sawit berjalan baik di Kalimantan Timur, meliputi Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang digawangi Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Kini lahan perkebunan kelapa sawit mencapai seluas 7.000 hektar diremajakan. Laha seluas itu, terhampar di Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur.
PSR baru berjalan di Kabupaten Paser, lantaran sudah banyak kebun berusia tua. Itu tadi, di daerah ini kelapa sawii kali perdana ditanam. Beda dengan daerah lain umurnya belum masuk kriteria dan persyaratan, tambahnya.
Diketahui, luas perkebunan di Kalimantan Timur merujuk pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Kalimantan Timur, yakni seluas 3.269.561 hektar.
Rinciannya, perusahaan mengelola seluas 2.889.435 hektar dan selebihnya seluas 1.287.449 hektar setara 7,86 persen perkebunan kelapa sawit nasional.
Komentar Via Facebook :