Home / Riau / Program Tumpang Sari di Kebun Sawit Untuk Antisipasi Bencana Ekonomi
Program Tumpang Sari di Kebun Sawit Untuk Antisipasi Bencana Ekonomi
Pekanbaru, katakabar.com - Dinas Perkebunan Provinsi Riau sudah mendata kebun kelapa sawit bakal dijadikan sistem tumpang sari. Hasil pendataan luasannya mencapai 5.600 hektar lahan kebun kelapa sawit di Provinsi Riau.
"Mestinya bisa lebih, tapi waktu pendataan singkat jadi yang terdata totalnya seluas 5.600 hektar," ujar Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Zulfadli saat FGD Samade," memasuki pekan keempat November 2023 lalu.
Pendataan ini dilakukan, kata Zulfadli, sebagai antisipasi bencana ekonomi. Menurutnya, program ini sejatinya dijalankan untuk mengantisipasi bencana ekonomi, khususnya harga kelapa sawit tidak menentu.
Pemerintah pusat saat ini, ulas Zulfadli, tengah menggodok program bantuan untuk program tumpang sari.
"Program ini tertuang dalam Permentan Nomor 03 yang saat ini tengah digodok pemerintah pusat. Jika Permentan ini diberlakukan, mudah-mudahan tahun 2024 mendatang Riau dapat bantuan tumpang sari ini," harap Zulfadli, dilansir dari laman website resmi Pemprov Riau, pada Ahad (26/11).
Tumpang sari, sebutnya, sebuah sistem penanaman yang melibatkan dua varietas berbeda dari satu areal lahan.
Di program tumpang sari kebun kelapa sawit ini tanaman seperti jagung, pisang, keladi, singkong, yang bisa dilakukan penanaman. Dengan cara ini penghasilan petani bisa jadi lebih maksimal.
Soal program tumpang sari di kebun kelapa sawit ini, Sekretaris Komisi V DPRD Riau, Syamsurizal menjelaskan, program tersebut bisa menjadi harapan petani.
"Harga kelapa sawit itu tidak ada yang menjamin terus tinggi. Untuk itu, petani harus siap jika terjadi bencana ekonomi tadi," tuturnya.
Memang, harga kelapa sawit di pasaran sangat tidak menentu, bahkan naik turun sehingga tidak ada yang bisa memastikan harga komoditas ini tetap tinggi.
Komentar Via Facebook :