Home / Sawit / Soal PSR, Begini Harapan Petani Sawit Tahun 2024
Soal PSR, Begini Harapan Petani Sawit Tahun 2024
Pekanbaru - Lelaki 51 tahun itu tampak kesal waktu ngobrol dengan katakabar.com kemarin soal capaian program-program bantuan untuk petani sawit.
Program yang didanai Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), kata Gulat ME Manurung, C.IMA yang saat ini menjabat Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), realisasinya selalu jauh dari target.
Apalagi program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Yang tahun ini capaiannya hanya sekitar 37 persen.
"Tahun 2023 capaiannya kan tidak jauh beda dengan 2022. Dari target 180 ribu hektar, tahun 2022 hanyan 28 ribu hektar, dan 2023 itu tidak lebih dari 68 ribu hektar," kata Gulat.
"Artinya kan masih tidak tercapai," imbuhnya.
Tentu, lanjut Gulat, minimnya capaian PSR ini lagi-lagi menjadi catatan khusus bagi Menteri Pertanian (Mentan) untuk mengevaluasi diri, di mana kendala utamanya.
Ayah dua anak ini kemudian membeberkan tiga persoalan yang membuat capaian PSR tak pernah mendekati target.
"Kita tau bahwa kendala utamanya itu ada di persyaratan yang berbelit-belit. Kendala kedua adalah banyaknya kementerian yang mencampuri sawit. Ketiga, berubah-ubahnya peraturan dari Kementerian Pertanian," bebernya.
Seluruh petani kelapa sawit di Indonesia, kata Gulat, berharap ada terobosan baru dari Kementerian Pertanian untuk mengakselerasi capaian PSR itu.
"Ketika kendala itu dibiarkan, itu lah yang membuat petani sawit kecewa. Tentu di 2024 kita tidak ingin kekecewaan itu terulang lagi dengan melakukan perbaikan-perbaikan seperti yang disebutkan tadi," ujarnya.
Komentar Via Facebook :