Home / Sawit / Tentang Penelitian dan Pengembangan Roadmap BPDPKS Pengembangan Sawit Berkelanjutan
Sharring Sesion dan Monev
Tentang Penelitian dan Pengembangan Roadmap BPDPKS Pengembangan Sawit Berkelanjutan
Jakarta, katakabar.com - Panduan Roadmap Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau BPDPKS guna dukung Pengembangan Kelapa Sawit Berkelanjutan dari 2022 hingga 2029. Di mana memuat rencana jangka menengah dan jangka panjang seluruh program BPDPKS khusus program Penelitian dan Pengembangan memberikan arah dan tujuan program tersebut.
Selain itu, memberikan panduan strategis bagi beragam stakaholder terkait pengembangan sawit berkelanjutan yang sejalan dengan Peta Panduan Industri Kelapa Sawit Nasional Menuju 2045, guna mendapatkan informasi dari stakeholder terkait pelaksanaan Roadmap Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit untuk mendukung Pengembangan Kelapa Sawit Berkelanjutan (2022-2029).
BPDPKS gelar Sharring Sesion dan Monev Program Penelitian dan Pengembangan Roadmap Badan BPDPKS untuk Mendukung Pengembangan Kelapa Sawit di Jakarta, di pekan kedua Juni 2024.
Kepala Divisi Pendidikan SDM, Litbang dan Pengembangan Sarpras BPDPKS Kemenkeu, Triana Meinarsih yang buka Sharring Session dan Monev Program Penelitian dan Pengembangan pada Roadmap BPDPKS Mendukung Pengembangan Kelapa Sawit Berkelanjutan (2022-2029).
Di pembukaan itu, Triana Meinarsih menyampaikan rencana program litbang pada Roadmap BPDPKS untuk Sawit Berkelanjutan, yakni Peningkatan penelitian terkait produktivitas tanaman.
Rencana program litbang ini diharapkan realisasi produktivitas sampai dengan tahun 2025 adalah 5-6 tpn CPO per hektar per tahun dengan target realisasi hingga tahun 2025 adalah 7-8 ton CPO per ha per tahun.
Hadir di acara yang berlangsung hybrid tersebut sebagai narasumber Associate Researcher Indef, Eusebius Pantja Pramudya.
Dipaparannya Eusebius Pantja Pramudya menjabarkan Roadmap BPDPKS Mendukung Pengembangan Kelapa Sawit Berkelanjutan (2022-2029) untuk Program Penelitian dan Pengembangan
Di acara ini diundang pula stakeholder perkebunan kelapa sawit baik dari kementerian teknis terkait, sekaligus anggota Komite Pengarah BPDPKS, asosiasi petani, asosiasi pengusaha, dan lembaga peneliti.
Komentar Via Facebook :