Home / Nusantara / Terima Penghargaan dari Airlangga Hartarto di Penas 2023, Ini Kata Dirut BPDPKS
Terima Penghargaan dari Airlangga Hartarto di Penas 2023, Ini Kata Dirut BPDPKS
Jakarta, katakabar.com - Menteri Perekonomian (Menko) Republik Indonesia, Airlangga Hartarto menyerahkan penghargaan kepada Direktur Utama (Dirut) Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurrachman, di Pertemuan Nasional (Penas) Petani Sawit dihadiri ratusan petani dari 22 provinsi sentra sawit se-Indonesia, di penghujung pekan pertama Desember 2023 lalu.
Selain Dirut BPDPKS, penghargaan diberikan kepada tokoh-tokoh yang berdedikasi bagi perkembangan petani sawit di acara yang dihelat Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) itu.
Selepas acara, Eddy Abdurrachman menuturkan, petani swadaya memiliki banyak tantangan menjalankan perkebunan mereka.
"Beberapa permasalahan-permasalahan yang secara umum dihadapi petani swadaya kelapa sawit di Indonesia, yakni masalah rantai pasok dari perkebunan ke pabrik, infrastruktur yang tidak memadai, produktivitas rendah, kurangnya pengetahuan dan keterampilan untuk praktik pertanian yang baik (Good Agricultural Practices), akses terbatas kepada teknologi terbaru dalam praktik pertanian, kurangnya dukungan dalam proses sertifikasi," terang Eddy, dilansir dari laman website resmi BPDPKS, di pekan kedua Desember 2023.
Lalu bagaimana strategi untuk mengatasi tantangan dan permasalahan yang dihadapi industri sawit? Dijabarkan Eddy, sangat penting bagi pemerintah Indonesia untuk memiliki strategi integrasi industri hulu dan hilir sawit, Integrasi antara hulu dan hilir sangat menentukan pencapaian sasaran peningkatan kinerja sektor sawit.
Di sektor hulu, ujar Eddy, sebagai upaya peningkatan kesejahteraan rakyat diperlukan peningkatan produktivitas sawit rakyat dilakukan melalui penanaman bibit bersertifikat, dan memberikan pelatihan atau pendidikan teknis dan non tekknis serta perbaikan sarana dan prasarana untuk efisiensi biaya produksi dan transportasi dan dukungan kepada ISPO.
Dirincikan Eddy, BPDPKS telah menjalankan program pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) kelapa sawit dari tahun 2015. Total 14.924 petani yang telah mengikuti pelatihan, dan 6.265 orang total penerima beasiswa anak petani sawit dengan 3.025 orang yang telah lulus dari program studi Diploma dan Sarjana.
"Disamping program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) sangat penting untuk peningkatan produktivitas kebun swadaya," jelasnya.
Hingga 2023 ini, beber Eddy, pemerintah telah salurkan dana replanting seluas 306.486 hektar untuk 134.770 pekebun swadaya.
Total itu memang masih di bawah target pemerintah, tapi di tahun 2024, dengan berbagai terobosan penyederhanaan mekanisme pengajuan pendanaan PSR.
"Kita harapkan capaian PSR dapat lebih tinggi lagi, tidak terlepas dengan bantuan seluruh pemangku kepentingan terutama asosiasi-asosiasi petani, seperti Apkasindo serta lainnya.
Komentar Via Facebook :