Home / Internasional / Wapres RI Minta Slovakia Tak Berlakukan Kebijakan Diskriminatif Kelapa Sawit
Wapres RI Minta Slovakia Tak Berlakukan Kebijakan Diskriminatif Kelapa Sawit
Jakarta, katakabar.com - Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin melakukan lawatan terakhir di Slovakia. Di sana, Orang Nomor Dua di Republik ini melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Urusan Ekonomi Republik Slovakia, Denisa Sakova, di Kantor Wakil Perdana Menteri Slovakia, kemarin.
Di kunjungan perdana Wapres RI di Slovakia ini, Maaruf Amin secara khusus membawa misi guna memperkuat kerja sama di bidang ekonomi antar kedua negara.
“Untuk optimalkan potensi kerja sama ekonomi, mohon dukungan Slovakia untuk dua hal. Pertama, negosiasi Indonesia-EU CEPA yang kita targetkan selesai akhir tahun 2023,” ujarnya lewat keterangan resmi BPMI Setwapres, dilansir dari lama elaeis.co, pada Selasa (28/11).
Di pertemuan, Wapres RI meminta kepada Pemerintah Slovakia agar mempermudah kebijakan di bidang perdagangan, sehingga dapat mempermudah alur kerja sama dengan Indonesia di sektor ekonomi dan pertanian.
Kedua, kata Maaruf Amin, memastikan tidak adanya hambatan dagang dan kebijakan diskriminatif terhadap ekspor produk sawit Indonesia, seperti Regulasi Deforestasi Uni Eropa (EUDR) dan Peraturan Penegakan Perdagangan Internasional Uni Eropa (EUER), yang mengancam kelangsungan hidup petani kecil di Indonesia,” harapnya.
Dijelaskannya, diskriminasi EUDR yang menghambat ekspor sawit Indonesia telah menyebabkan petani menjadi korban.
"Indonesia terus mengadopsi kebijakan ekonomi ramah lingkungan, sehingga tidak tepat jika sawit Indonesia dianggap dihasilkan dari kegiatan yang merusak lingkungan," terangnya.
Wapres RI memiliki harapan besar terhadap perluasan bidang kerja sama di sektor lain, seperti energi terbarukan, elektromobilitas, dan tidak tertinggal Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tengah dibangun oleh pemerintah Indonesia.
“Saya harap investasi Slovakia di Indonesia dapat diperluas ke sektor-sektor penting, seperti energi terbarukan dan elektromobilitas, serta IKN,” tuturnya.
Di penghujung pertemuan, Wapres meminta agar peningkatan ekspor dari Indonesia dapat dilakukan dengan Pemerintah Slovakia sebagai gerbang utama masuknya produk Indonesia ke Uni Eropa.
“Saya mengharapkan Slovakia dapat menjadi pintu masuk produk Indonesia ke Uni Eropa, termasuk untuk produk halal,” bebernya.
Wakil Perdana Menteri dan Menteri Urusan Ekonomi Republik Slovakia, Denisa Sakova menimpali, pandangannya mengenai Slovakia siap bekerja sama untuk pengembangan infrastruktur lebih lanjut dan memperluas jaringan kerja sama di bidang ekonomi dan industri pertahanan serta meteorologi.
“Slovakia bisa menjadi hub sekaligus pintu masuk produk Indonesia ke Uni Eropa. Slovakia siap untuk bisa mengembangkan infrastruktur di Indonesia lebih lanjut, seperti Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, perkeretaapian, otomotif, PLTN, dan beberapa kerja sama dan kesepakatan industri pertahanan dengan Kemenhan, serta dengan BMKG untuk stasiun meteorologi di bandara Indonesia,” ulas Denisa.
Slovakia, tambah Denisa, mendukung negosiasi Indonesia di EU-CEPA, seperti yang telah dilakukan untuk Singapura dan Vietnam.
Director General of SARIO Robert Simoncic, Deputy of Competitiveness Section Juraj Dobsovic, Deputy of Foreign Trade Department Laura Srokova, serta Department of European Affairs and Business Cooperation Roman Jakubovic, turut di pertemuan.
Wapres RI didampingi Duta Besar RI di Bratislava, Pribadi Sutiono, Kepala Sekretariat Wapres RI, Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Suprayoga Hadi, Deputi Bidang Administrasi, Sapto Harjono Wahjoe Sedjati, dan Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi, Masduki Baidlowi.
Komentar Via Facebook :