Home / Nusantara / Guru Penggerak Bisa Jadi Kepala Sekolah, Ini Kata Mendikbudristek RI
Dialog Bersama GP
Guru Penggerak Bisa Jadi Kepala Sekolah, Ini Kata Mendikbudristek RI
Padang, katakabar.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim (NAM) menjelaskan, guru penggerak punya kesempatan besar menjadi calon kepala sekolah dan pengawas sekolah. Ini sesuai dengan Peraturan Mendikbudristek Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah.
“Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat, kami butuh sekali bantuan agar guru-guru penggerak ini tahun depan semua diangkat menjadi kepala sekolah dan pengawas,” ujar Mendikbudristek saat Dialog bersama Guru Penggerak di Kota Padang, Sumatra Barat, pada Kamis (17/11) lalu.
Kata Nadiem, guru penggerak hendaknya diprioritaskan untuk menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah, sebab guru-guru penggerak ini dinilai mampu memberikan perubahan besar dalam dunia pendidikan.
"Kita berikan mereka posisi sebagai pemimpin agar bisa membuktikan dan mendorong gerakan transformasi pendidikan," jelasnya seperti dilansir dari laman website resmi Kemendikbudristek, pada Sabtu (19/11).
Menurut NAM, walau banyak guru penggerak masih berusia muda, tapi mereka telah berhasil mengikuti pendidikan selama sembilan bulan dengan semua tantangan yang menempa karakter, dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan.
“Seorang pemimpin itu harus berani mencoba dan melakukan perubahan, seperti halnya guru penggerak," tegasnya.
Umur seseorang itu lanjut Nadiem, tidak berkaitan dengan kemampuan memimpin, begitu pula dengan latar belakang seseorang.
“Jangan takut menjadi pemimpin di usia muda. Coba dulu. Kalau gagal, ya, kemudian coba lagi dan lakukan perubahan dengan bersama-sama,” pesannya.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Iwan Syahril mengaminkan Mendikbudristek. guru penggerak melakukan perubahan paradigma pembelajaran, itu salah satu ciri pemimpin yang dibutuhkan saat ini.
“Kita memang butuh pemimpin-pemimpin sekolah dengan cara pikir yang berbeda. Jadi jangan takut dengan usia muda,” beber Iwan.
Soal pernyataan Mendikbudristek, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat, Barlius sambut baik arahan Mendikbudristek. Guru penggerak memang diutamakan menjadi calon kepala sekolah dan pengawas sekolah, tetapi menunggu giliran untuk diangkat.
“Untuk rekrutmen kepala sekolah, kita tetap menjadikan guru penggerak itu menjadi calon. Tapi, calon kepala sekolah sekarang sudah duluan punya NUKS, tanpa mengurangi arti guru penggerak, itu yang kita dahulukan. Nanti gilirannya bakal dapat untuk guru penggerak,” ulasnya.
Guru Bahasa Inggris SMAN 3 dan Pengajar Praktik Penggerak, Fefli Mildahayani menimpali, berbagai program penggerak ini mendorong banyak perubahan di sekolah, yakni perubahan pola pikir guru, perubahan cara memperlakukan anak, adanya praktik baik atau kerja nyata, dan perubahan dalam paradigma pendidikan yang selama ini salah.
“Guru-guru menyadari tentang kesalahan yang telah dilakukan dalam mengajar selama ini. Mulai sekarang, guru fokus untuk lebih memahami karakter anak dalam pembelajaran,” jelas Fefli.
Perwakilan dari Ikatan Guru Indonesia (IGI) merupakan mitra Program Organisasi Penggerak (POP), Irdasmayeti mengatakan, adanya POP, sekolah-sekolah yang bukan sekolah penggerak bisa mendapatkan pendampingan dari IGI untuk mempelajari lebih lanjut terkait sekolah penggerak.
“Kami di Bukittinggi tidak ada sekolah penggerak, tapi atas keberhasilan IGI dalam mendapatkan dana bantuan POP untuk meningkatkan kompetensi guru. Kami dapat melakukan pelatihan terhadap guru dan kepala sekolah untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan materi kurikulum sekolah penggerak,” katanya.
Ending dialog, Mendikbudristek berpesan kepada seluruh guru penggerak untuk terus melanjutkan tugas menjadi pemimpin perubahan paradigma pembelajaran untuk transformasi pendidikan Indonesia yang lebih baik.
“Seluruh yang bakal melanjutkan tugas berat ini. Saya mau anda membangun jaringan-jaringan yang mati-matian membela gerakan Merdeka Belajar,” sebutnya.
Komentar Via Facebook :