Home / Lingkungan / Penggiat Mangrove di Bengkalis Ikuti Pelatihan Restorasi Mangrove dan Pemantauan Kenaikan Air Laut
Penggiat Mangrove di Bengkalis Ikuti Pelatihan Restorasi Mangrove dan Pemantauan Kenaikan Air Laut
Bengkalis, katakabar.com - Penggiat mangrove di Bengkalis ikuti pelatihan restorasi mangrove dan pemantauan kenaikan permukaan air laut atau Training Mangrove Restoration, Coastal Erosion and Sea Level Rise Monitoring, di Balai Diklat Bengkalis Desa Kelapapati, Sabtu (10/8) lalu.
Camat Bengkalis, Taufik Hidayat resmi buka pelatihan yang digelar Global Environment Center (GEC) Riau, Yayasan Gambut (YG) dan LSM Bahtera Melayu Bengkalis.
"Terima kasih kepada pihak penyelenggara pelatihan, dan terima kasih pula kepada para peserta baik dari tuan rumah Desa Kelapapati Kelompok Konservasi Paghet Seghaghah, dan Kelompok Konservasi Sekat Bakau Desa Buruk Bakul Kecamatan Bukit Batu," kata Camat Bengkalis.
Kami dari Pemerintah Kecamatan Bengkalis sangat mendukung kegiatan seperti ini, ujar Taufik, semoga para peserta kelompok penggiat mangrove bisa menyerap ilmu dengan baik. Sehingga dapat diterapkan di masing-masing kawasan pengelolaan mangrove.
Menurut Taufik, manfaat dari mangrove ini banyak sekali, selain melindungi daerah pesisir dari abrasi, tanaman mangrove mampu menyerap emisi yang terlepas dari lautan dan udara.
"Kami berupaya nanti mengarahkan pihak desa memanfaatkan dana Bermasa, guna mendukung program pengelolaan mangrove ini. Makanya, kita harus bangga program Bupati Bengkalis, Kasmarni-Bagus Santoso melalui dana Bermasa ini sangat bermanfaat bagi masyarakat desa, termasuk pengelolaan lingkungan," ucapnya.
Direktur LSM Bahtera Melayu diwakili Sekretaris Eksekutif, Khairul Saleh menjelaskan, kegiatan ini sebenarnya di sponsori Global Environment Center (GEC) dan Yayasan Gambut (YG) Riau, telah melakukan asesmen pada Mei 2023 lalu.
"Alhamdulillah, mereka sudah membantu Kelompok Konservasi Paghet Seghaghah Kelapapati ini pada pembibitan manggrove, dan Kelompok Sekat Bakau Desa Buruk Bakul telah berjalan lebih dulu dibantu GEC," ulas Khairul.
Direktur Yayasan Gambut Riau diwakili Rianda menyatakan, program Global Environment Center (GEC) ini untuk di Indonesia hanya di Riau persisnya di Bengkalis, dan khususnya Desa Buruk Bakul Kecamatan Bukit Batu dan Desa Kelapa Pati Kecamatan Bengkalis.
"Kita berharap program ini berlanjut tapi terpenting kelompok mangrove harus siap dan bersemangat, sebab progam restorasi mangrove dibantu LSM Bahtera Melayu yang sudah sangat berpengalaman di bidang mangrove ini," jelasnya.
Kepala KPH Bengkalis Pulau, Muhammad Fadli menerangkan tentang kewenangan pihaknya terhadap pengelolaan hutan baik daratan maupun hutan mangrove.
"Untuk kelompok yang menjadi pengelola hutan mangrove, kita siap membantu surat izin kawasan perhutanan sosial hingga keluar," sahutnya.
Sedang, kedua narasumber Dr. Romie Joneri dan Miswadi menjabarkan tentang ekosistem mangrove merupakan bagian penting dari wilayah pesisir yang memiliki peran ekologis dan ekonomis signifikan.
Menurut mereka, mangrove menyediakan habitat bagi berbagai spesies, melindungi garis pantai dari erosi dan menjadi sumber mata pencarian bagi masyarakat pesisir.
Pengelolaan mangrove berbasis masyarakat strategi efektif untuk memastikan kelestarian, dan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem ini.
Untuk itu, diperlukan penguatan kapasitas masyarakat melalui pelatihan yang memberikan pengetahuan, dan keterampilan pengelolaan, serta jenis-jenis mangrove.
Narasumber menekankan tujuan pelatihan ini meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ekologi, dan fungsi ekosistem mangrove, serta melatih masyarakat teknik pemetaan kawasan mangrove.
Membekali keterampilan masyarakat melalui transek vegetasi dan pemantauan mangrove, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan mangrove berkelanjutan.
Kegiatan selanjutnya melakukan praktek di lapangan dengan melakukan metode transek vegetasi mangrove, teknik pengukuran dan identifikasi jenis vegetasi mangrove. Lalu, pemetaan kawasan mangrove, dengan menggunakan drone dan pemantauan tinggi permukaan air pasang.
Di kegiatan hadir Sekretaris Kepala Desa Kelapapati, KPH Bengkalis Pulau, UPT Wilayah II Pengawasan DKP Riau dan DLH Bengkalis dan Kelompok Belukap Desa Teluk Pambang, Syamsul Bahari. (Infotorial)
Komentar Via Facebook :