Home / Nusantara / Petani Minta Pupuk dan JUT Diamankan Solusi Harga TBS Kelapa Sawit Naik Turun
Petani Minta Pupuk dan JUT Diamankan Solusi Harga TBS Kelapa Sawit Naik Turun
Pangkalpinang, katakabar.com - Pertemuan dengan Pj Gubernur Bangka Belitung (babel), Dr Suganda Pandapotan Pasaribu digunakan sejumlah petani sawit untuk curhat. Mereka pun mengeluhkan harga Tandan buah Segar (TBS) kelapa sawit turun naik setiap hari.
Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (apkasindo) Kabupaten Bangka, Jamaludin mengatakan, sejumlah faktor yang mempengaruhi rendahnya harga TBS di tingkat petani. Salah satunya adalah pupuk.
"Ada banyak mata rantai yang harus diputus untuk menstabilkan harga TBS kelapa sawit. Salah satu diantaranya terkait harga pupuk yang terlalu tinggi," ujarnya.
“Kita harapkan Pak Pj Gubernur mendatangi para distributor pupuk,” tambahnya.
Menurut Jamaludin, berbagai sarana dan fasilitas pendukung perkebunan rakyat banyak yang tidak memadai.
Termasuk kondisi Jalan Usaha Tani (JUT) secara umum di Babel memprihatinkan.
“Petani dari kebun ke jalan raya terpaksa pakai mobil langsir. Kita keluarkan ongkos lagi hampir Rp70 per kilogram ke jalan raya. Ini mata rantai yang harus diputuskan,” jelasnya.
Untuk itu, kita minta perhatian serius pemerintah terkait infrastruktur jalan dalam kawasan kebun petani, tambahnya.
Tingginya biaya operasional disebab mahalnya harga pupuk saat ini dibenarkan Direktur Operasional PT Putra Bangka Mandiri, Yuli Hartono.
Kata Yuli, harga TBS petani non mitra yang dibeli pabrik kelapa sawit (PKS) saat ini sebetulnya sudah menguntungkan petani. Tapi, harga pupuk mahal menimbulkan biaya produksi menjadi tinggi," ulasnnya.
Sebetulnya harga Rp1.700 per kilogram itu adalah harga yang sangat bagus. Masalahnya, di kita ini harga pupuk yang tidak bisa turun seperti dulu lagi, sehingga cost petani jadi tinggi,” bebernya.
Di pertemuan yang dihadiri para pimpinan perusahaan perkebunan besar kelapa sawit, pimpinan asosiasi petani kelapa sawit, dan para pengepul itu, Suganda berharap agar persoalan harga TBS diselesaikan bersama.
Masalah ini membutuhkan peran banyak pihak, harus ada persepsi yang sama antar stakeholders terkait agar kestabilan harga dapat terus dijaga. Dalam good governance ini tidak bisa pemerintahnya saja yang bergerak, pengusahanya saja, atau masyarakatnya saja, tapi harus sama-sama,” sebutnya.
Komentar Via Facebook :