Home / Sawit / PK-234, Founder Batik Sawit Sm-art Batik Seru Awardee LPDP Kampanye Kebaikan Sawit Indonesia
PK-234, Founder Batik Sawit Sm-art Batik Seru Awardee LPDP Kampanye Kebaikan Sawit Indonesia
Jakarta, katakabar.com - Founder Batik Sawit Sm-art Batik, Miftahudin Nur akrab disapa Ihsan hadir didaulat jadi salah satu narasumber di kegiatan Persiapan Keberangkatan atau PK Penerima Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP angkatan 234, Kanaka Caksana, dihelat dari 30 Juni hingga 4 Juli 2024 lalu, di Hotel Borobudur, Jakarta.
Sesi kali ini, Ihsan menjabarkan materi tentang “Entrepreneurship” yang dimoderatori Muhammad Arief Ramadhan sekaligus perwakilan angkatan.
Materi diawali dengan urgensi, dan peran entrepreneurship di Indonesia, terus dilanjutkan dengan entrepreneurial mindset.
Ihsan menjelaskan tentang pentingnya mindset wirausaha untuk semua profesi, seperti kreatif dan inovatif, berani mengambil risiko, tangguh, adaptif, dan selalu berpikir positif.
“Entrepreneurial mindset tidak sebatas untuk pengusaha, tetapi dapat diaplikasikan untuk semua jenis pekerjaan, diantaranya kreatif dan inovatif, berani mengambil risiko, tangguh, adaptif, dan selalu berpikir positif,” ujar Awardee LPDP PK-131 tersebut, dilansir dari laman website resmi BPDPKS, Sabtu (6/7).
Lepas itu, Ihsan menceritakan pengalamannya saat memulai bisnis, dan peran leadership menjalankan bisnis. Materi diperdalam tentang hal-hal esensial yang harus dipikirkan seorang wirausaha, seperti inovasi, marketing, operasional, SDM, keuangan, dan kemitraan.
Lulusan terbaik program MBA UGM konsentrasi entrepreneurship ini memberikan contoh kemitraan yang dilakukan CV Smart Batik Indonesia bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau BPDPKS dalam pengembangan industri batik berbasis sawit.
"Kepada seluruh Awardee LPDP PK-234 untuk ikut serta kampanyekan kebaikan sawit, khususnya yang nantinya berkuliah di luar negeri," seru Ihsan.
Dari demografi peserta, diketahui jumlah peserta PK-234 sejumlah 311 orang, dengan rincian 177 orang Magister Dalam Negeri, 100 orang Magister Luar Negeri, 19 orang Doktoral Dalam Negeri, dan 15 orang Doktoral Luart Negeri.
"Sawit devisa terbesar Indonesia dan sekitar 16 juta orang bekerja di sektor ini. Saat ini sawit mengalami black campaign, dan saya mohon bantuan teman-teman untuk ikut kampanyekan kebaikan sawit, khususnya bagi teman-teman yang nanti kuliah di luar negeri,” ajak pemenang Wirausaha Muda Berprestasi Kemenpora 2020 tersebut.
Setelah pemaparan materi, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi, di mana terdapat beberapa pertanyaan dari peserta. Beberapa pertanyaan tersebut, yakni terkait dengan tips dan trik untuk memulai bisnis yang efisien, strategi memperoleh pendanaan dan pitching, serta cara membangun relasi.
Di penghujung sesi, Ihsan memberikan pesan untuk seluruh awardee agar nanti setelah selesai studi dapat pulang (Awardee Luar Negeri) dan bersama-sama membangun Indonesia sesuai bidang masing-masing.
Komentar Via Facebook :