Home / Nusantara / Resmi Diluncurkan, Indonesia Kini Punya Bursa CPO
Resmi Diluncurkan, Indonesia Kini Punya Bursa CPO
Jakarta, katakabar.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia, Zulkifli Hasan akhirnya meluncurkan Bursa Crude Palm Oil (CPO) di Hotel Mulia, Jakarta, pad Jumat (13/10).
"Peluncuran bursa CPO diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai penentu harga minyak kelapa sawit dunia," ujar Mendagri, dilansir dari laman ANTARA, Jumat siang.
Kita berharap, kata Zulkifli Hasa, dengan adanya bursa ini nanti, maka barometer harga CPO dunia ada di kita, wong (orang) kita nomor satu (ekspor CPO).
Dijelaskannya, ekspor CPO Indonesia pada 2022 mencapai hampir 47 juta ton dengan nilai 29,62 miliar dolar AS. Tapi, Indonesia belum memiliki harga acuan sendiri dan masih dihitung berdasarkan harga dari bursa Rotterdam serta Malaysia.
Diluncurkannya bursa CPO, kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini, diharapkan dapat memperkuat kinerja perdagangan minyak kelapa sawit sehingga terbentuk harga yang transparan, adil, akuntabel dan real time.
Pemerintah hanya bertindak sebagai fasilitator pada bursa CPO. Untuk itu, para pengusaha CPO dapat turut meramaikan bursa sehingga dapat wujudkan cita-cita Indonesia sebagai barometer CPO dunia.
"Kesadaran pengusaha itu penting untuk bersama-sama, biar kita yang juara dunia produksi CPO menjadi rujukan harga CPO dunia," beber Zulkifli.
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko menuturkan, lewat Keputusan Kepala Bappebti No.1/Bappebti/SC-SCPO/10/2023 yang dikeluarkan pada 9 Oktober 2023, disebutkan Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) ditunjuk sebagai penyelenggara pasar fisik CPO di bursa.
Perdagangan CPO melalui bursa berjalan ini bersifat voluntary atau tidak mandatory sehingga tidak wajib. Tapi, Didid optimis pelaku usaha CPO bersedia untuk berpartisipasi.
Bursa CPO, ulas Didid, menempatkan penjual dan pembeli pada level yang sama, sehingga memiliki kekuatan tawar-menawar. Endingnya, bakal terbentuk harga acuan untuk CPO.
"Kami yakin seluruh pelaku usaha bersedia berpartisipasi dalam upaya menegakkan marwah CPO di bumi Nusantara. Kami mendorong UMKM, pengusaha kelapa, pengusaha kelapa sawit, ikut serta dalam bursa CPO Indonesia ini," jelas Didid.
Saat ini, sudah tergabung 18 pelaku usaha CPO yang siap berdagang melalui bursa. Ini awal yang sangat baik dan menunjukkan ada keinginan kuat dari pelaku usaha untuk mewujudkan perdagangan CPO yang lebih adil dan transparan.
Harapannya, bursa CPO sudah bisa berjalan sepenuhnya pada 23 Oktober 2023 nanti.
"Jadi, dari 23 Oktober 2023 nanti, kita sudah bisa mulai membentuk price discovery. Kami berharap para triwulan pertama 2024 sudah mampu price reference," sebutnya.
Komentar Via Facebook :