Home / Riau / Tak Sekadar Memilih Ketua Baru
Dua Hari di Bilangan Sudirman
Tak Sekadar Memilih Ketua Baru
Pekanbaru, katakabar.com - Dua hari ke depan, Grand Central Hotel di kawasan Sudirman Pekanbaru bakal dijejali oleh pentolan-pentolan petani kelapa sawit dari 11 kabupaten kota di Riau.
Selain akan memilih ketua baru Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Riau, helat yang dibungkus dengan Musyawarah Wilayah Luar Biasa (Muswillub) ini juga bakal menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil). Gawe ini akan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Perkebunan Riau, Zulfadli.
"Para pentolan petani tadi adalah para ketua DPD Apkasindo di 11 kabupaten kota di Riau. Merekalah pemilik hak suara untuk memilih ketua baru," cerita Ketua Panitia, Djono Burhan, kepada katakabar.com tadi sore.
Magister bisnis jebolan Australia ini merinci, hari pertama (Senin 9/11) bakal diisi dengan acara Muswillub, besoknya (10/11) lanjut Rakerwil.
Sebagai mitra Apkasindo, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Sawit Masa Depan (SAMADE) dan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspek PIR), diundang di acara itu.
"Di Rakerwil nanti ada tiga poin yang bakal kita bahas. Percepatan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), Inventarisasi kebun kelapa sawit petani yang terklaim dalam kawasan hutan dan penguatan kelembagaan," Djono merinci.
Saat ini kata Djono, Omnibus Law alias Undang-Undang Cipta Kerja (UUCIKA) masih menjadi obrolan yang paling santer. Itulah makanya kami masukkan dalam poin penting di Rakerwil.
"Tujuannya supaya semua ketua DPD bisa bersinergi dengan DPW untuk menginventarisi lahan-lahan anggota Apkasindo yang masih terindikasi dalam klaim kawasan hutan. Hasilnya nanti, oleh DPP akan dimasukkan dalam data base untuk diusulkan ke Kementerian terkait sesuai amanah UUCIKA itu," katanya.
Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Medali Emas Manurung, tak menampik apa yang dibilang Djono itu. "Rakerwil dan Muswillub adalah bagian dari amanah AD/ART organisasi," kata kandidat doktor lingkungan Universitas Riau ini, kepada katakabar.com melalui sambungan telepon.
Kebetulan auditor Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) ini sedang di Semarang dalam rangka mengurusi anak-anak petani dan buruh tani kelapa sawit yang telah menjadi Taruna Sawit.
Sowan dengan dengan Ketua Umum PBNU, KH Imam Aziz juga menjadi bagian dari perjalanan lelaki 48 tahun ini.
"O ya, soal kenapa digelar Muswillub ini, kebetulan Ketua DPW sebelumnya, Santa Buana, kita tarik ke DPP untuk mengurusi hilirisasi. Santa sangat menguasai soal itu. Itu makanya DPP sangat membutuhkannya, apalagi tahun depan, DPP Apkasindo sudah menggariskan sebagai tahun hilirisasi petani sawit swadaya," terang lelaki yang juga Plh Ketua DPW Apkasindo Riau ini.
Lantas, siapa kira-kira yang potensial bakal jadi Ketua DPW Apkasindo Riau yang baru?
"Semua anggota dan pengurus memiliki peluang yang sama, aspirasi 11 ketua DPD tentu akan kita dengarkan," katanya.
Zulfan Ismaini, Sekretaris DPD Apkasindo Dumai, kata Gulat, dikabarkan bakal maju sebagai calon ketua.
Suher yang wakil Ketua DPW Riau malah sudah menyampaikan niatnya untuk maju membesarkan organisasi petani swadaya di Riau itu.
Soal siapa nanti yang muncul sebagai ketua kata ayah dua anak ini, semuanya pasti sudah melalui mekanisme organisasi.
"Apkasindo adalah organisasi senior yang sudah berumur 20 tahun dan perwakilannya tersebar di 134 kabupaten kota di 22 provinsi. Lantaran Apkasindo sudah go internasional, semua harus kami benahi, bahkan hingga dari bawah," katanya.
Yang pasti kata Gulat, tidak mudah untuk jadi Ketua Apkasindo Riau. Sebab tanggungjawabnya cukup berat.
"Itu lantaran Riau adalah provinsi yang paling luas kebun kelapa sawitnya, mecapai 3,4juta hektar. Ini setara dengan 21?ri 16,3 juta hektar total kebun kelapa sawit di Indonesia. Uniknya adalah bahwa 56% perkebunan sawit di Riau dikelola oleh petani, beda jauh dengan provinsi lain yang petaninya hanya sekitar 20%", ujarnya.
Komentar Via Facebook :