Home / Sawit / Terjun ke Pasaman Barat, BRIN Teliti dan Uji Coba Pembuatan Gula Aren dari Sawit
Terjun ke Pasaman Barat, BRIN Teliti dan Uji Coba Pembuatan Gula Aren dari Sawit
Pasaman Barat, katakabar.com - Badan Riset dan lnovasi Nasional (BRIN) terjunkan peneliti ahli utama ke Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat uji coba lanjutan pembuatan gula merah dari kelapa sawit upaya meningkatkan ekonomi petani.
Peneliti ahli utama BRIN Heni Purwaningsih di Simpang Empat, dilansir dari laman ANTARA, Senin (16/9) menyatakan, pihaknya turun ke Pasaman Barat bakal ada beberapa perlakuan terhadap gula nira, sehingga dapat meningkatkan kristalisasi gula merah kelapa sawit yang dihasilkan lebih berkualitas.
"Saya optimis perlakuan yang diberikan akan dapat meningkatkan kristalisasi gula merah yang dihasilkan," ujarnya.
Diceritakan Heni, perlakuan pertama dengan rasa sangat manis, dari dua liter larutan nira, menjadi 30 gram gula dengan rendemen 150 persen.
Sedang, perlakuan kedua rasa tingkat kemanisan lebih rendah tapi dengan rendemen yang dihasilkan 50 persen
"Kami optimis setelah mengalami teknik yang baik maka pegiat gula sawit akan sangat baik ke depan," ulasnya.
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) harap Heni, agar segera mengelola potensi ini dengan melanjutkan produk olahan turunan dari kelapa sawit.
"Produk kelapa sawit seluruhnya bisa dimanfaatkan yang bernilai ekonomis," terangnya.
Selain gula merah, kata Heni, tepung dari batang sawit punya potensi yang luar biasa di Pasaman Barat. Jadi, kolaborasi antara Balitbangbang provinsi, Pemkab dan petani sawit harus ditingkatkan.
"Bahan pengawet dari gula sawit sawit sangat rendah sangat membantu penyakit diabetes, sebab mengandung antioksidan yang baik untuk diabetes," ucapnya.
Pegiat gula aren dari kelapa sawit di Sungai Aur Pasaman Barat, Aprizal menuturkan, kegiatan ini sudah dilakukan dari tahun 2022 lalu lantaran kemiripan sawit dengan jenis tanaman aren lainnya.
"Pengalaman ini produk gula merah yang dihasilkan rasanya lebih manis dari gula sawit yang sudah dilakukan sebelumnya," bebernya.
Selain itu, sambung Aprizal, aroma yang dihasilkan lebih wangi, dan amis sebelumnya sudah hilang. Dengan turunnya tim peneliti ahli utama dari BRIN maka bakal memberikan manfaatkan untuk perkembangan ekonomi masyarakat.
Ke depan, harap Aprizal, Pemkab Pasaman Barat bisa membantu pemasaran, serta pendampingan berkelanjutan dengan pengolahan mekanis.
Pengiat gula sawit lainnya, Syarbaini mengutarakan, penelitian yang dilakukan BRIN ini jauh lebih berhasil dibandingkan sebelumnya. Gula yang dihasilkan teksturnya sudah seperti gula yang lainnya.
Wali Nagari (Kepala Desa) Sungai, Aur Sahnimar sangat berterima kasih atas kunjungan peneliti utama BRIN untuk menjemput inovasi yang ada di masyarakat khususnya di nagari Sungai Aua.
"Pemanfaatan lahan yang sebelumnya dianggap limbah saat ini memiliki potensi ekonomi yang luar biasa. Mudah-mudahan gula yang dihasilkan dapat berkualitas dan menambah penghasilan masyarakat," sebutnya.
Komentar Via Facebook :