Home / Nusantara / Dukung Kebijakan Hilirisasi, Pemprov Kaltim: UMKM buat Pengolahan Pamigo
Dukung Kebijakan Hilirisasi, Pemprov Kaltim: UMKM buat Pengolahan Pamigo
Kalimantan Timur, katakabar.com - Kebijakan hilirisasi memberikan peluang dan kesempatan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta Koperasi. Lantaran itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur terus mendorong, dan berikan dukungan kuat untuk membangun pengolahan minyak goreng sawit skala kecil (Pamigo).
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur, Ahmad Muzakkir dilansir dari laman elaeis,co, pada Rabu (11/10) mengatakan, program hilirisasi dilaksanakan untuk upaya membesarkan industri sawit nasional sebagai salah satu sektor andalan bagi perekonomian Indonesia.
"Dengan program hilirisasi manfaat ekonomi dan sosial pun diyakini bakal meningkat," ujarnya, saat sosialisasi Pengembangan Industri Hilir Berbasis Kelapa Sawit di Samarinda.
Menurut Muzakir, kelapa sawit salah satu komoditi unggulan Kalimantan Timur. Luas areal kebun hingga tahun 2022 lalu telah tercapai 1.411.861 hektar, meliputi perusahaan besar swasta seluas kurang lebih 972.000 hektar dan perkebunan rakyat seluas kurang lebih 373.000 hektar.
Dari luasan itu, tutur Muazakir, produksi tandan buah segar 19,2 juta ton setara dengan 3,8 juta ton Crude Palm Oil (CPO).
Potensi yang dimiliki itu, lanjut Muzakir, peluang untuk mendirikan pabrik mini minyak goreng sawit sangat terbuka lebar, terutama bila dikaitkan dengan adanya inovasi teknologi perkelapasawitan yang sudah direkomendasikan Dirjen Kementerian Pertanian RI.
"Kondisi Kalimantan Timur miliki ketersediaan bahan baku Tandan Buah Segar (TBS) dari kebun-kebun rakyat yang dibangun secara swadaya oleh petani," bebernya.
Saat ini, ulasnya lagi, kebun kelapa sawit swadaya petani luasnya mencapai lebih kurang 12.472 hektar dan lokasinya tersebar 7 kabupaten dan kota, 31 kecamatan dan 66 desa dan melibatkan 206 kelompok tani dan 8.076 Kepala Keluarga (KK).
Berbagai kebijakan itu, guan mendorong percepatan hilirisasi industri keapa sawit nasional dan salah satunya kebijakan untuk memberi kesempatan kepada Koperasi dan UMKM agar berperan dalam pembangunan Pamigo.
"Adanya Pamigo ini salah satu solusi permasalahan harga dan penyerapan TBS petani swadaya yang lokasinya cukup jauh dari pabrik. Sedang, mereka tidak mempunyai pilihan lain selain menjual TBS yang masa simpannya sangat singkat," ucapnya.
Masih Muzakir, pembangunan Pamigo ini telah banyak dilakukan di beberapa daerah, khusus di Pulau Sumatera dengan berbagai pola pembangunan dan investasi yang berasal dari berbagai sumber pembiayaan.
"Baik itu berasal dari program pemerintah (Kementerian Perindustrian- BPDPKS), dana BUMDes (sebagai contoh BUMDes Maju Jaya yang berada di Desa Suka Maju Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara) dan lokasi lainnya," terangnya.
Jadi, tambah Muzakir, para petani dapat memperoleh informasi dan masukan dari pihak terkait tentang kebijakan dan program dalam rangka pengembangan industri hilir kelapa sawit, khususnya tentang pembangunan Pamigo kelapa sawit.
Komentar Via Facebook :