Home / Sawit / Mantap! Ribuan Petani Sawit Bakal Kantongi Sertifikat ISPO dan RSPO di Aceh
Mantap! Ribuan Petani Sawit Bakal Kantongi Sertifikat ISPO dan RSPO di Aceh
Banda Aceh, katakabar.com - Total 1.829 pekebun sawit di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh bakal kantongi dua sertifikasi kelapa sawit berkelanjutan sekaligus, Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) pada 2023 ini.
Soalnya, Pusat Unggulan Perkebunan Lestari (PUPL) baru saja selesaikan tahapan audit eksternal stage 1-2 untuk sertifikasi ISPO dan audit milestone 2 untuk sertifikasi RSPO terhadap para petani. Sertifikasi ini dilaksanakan oleh dua lembaga, British Standards Institution (BSI) dan PT Mutu Agung Lestari Tbk.
“Lisensi nasional dan internasional tersebut didapat lewat proses panjang dan persyaratan yang ketat,” kata Sekretaris PUPL Aceh Tamiang, Izuddin Idris, dilansir dari laman elaeis.co, pada Jumat (18/8).
PUPL yang terbentuk pada 2019 lalu terdiri dari unsur aktivis, pemerintahan, dan tenaga profesional. Lembaga ini berperan besar menggiring petani sawit memperoleh sertifikat ISPO-RSPO menargetkan agar petani swadaya bisa menentukan harga TBS kelapa sawit di pasar industri kelapa sawit.
Dijelaskan Idris, luas lahan kebun kelapa sawit sudah diaudit eksternal ISPO-RSPO mencapai 2.599,29 hektar terbagi 2.554 persil. Di mana sertifikasi ISPO-RSPO tahap kedua 1.829 petani yang tergabung dalam empat koperasi.
Sebelumnya PUPL mendampingi ratusan anggota kelompok petani hingga berhasil menerima sertifikat yang sama.
"Pada 2022 PUPL berhasil meloloskan kelompok petani kelapa sawit swadaya Pesatri, berdomisili di Kecamatan Tenggulun, kantongi sertifikat ISPO-RSPO seluas 600 hektar dengan jumlah petani 372 orang. Pesatri menjadi kelompok petani swadaya pertama di Provinsi Aceh yang mendapatkan sertifikasi ganda ISPO-RSPO,” ulasnya.
Menurutnya, Kabupaten Aceh Tamiang menorehkan sejarah menjadi satu-satunya kabupaten di Provinsi Aceh yang berhasil mengantarkan petani kelapa sawit mendapatkan sertifikasi ISPO dan RSPO sekaligus.
Prestasi ini dicapai melalui sebuah program pendampingan yang diprakarsai multi stakeholder forum. PUPL telah memulai kegiatan pendampingan petani kelapa sawit swadaya di Aceh Tamiang dari 2020 lalu.
Saat ini petani binaan PUPL tergabung dalam empat koperasi, yakni Koperasi Palm Lestari Tamiang dengan anggota 350 orang petani yang memiliki 455 persil dan luas lahan 520 hektare.
Lalu, Koperasi Bumi Sawit Tamiang yang memiliki anggota 527 orang petani, 773 persil dengan luas lahan 870,65 hektare.
Kemudian Koperasi Sawit Muda Sedia beranggotakan 543 petani, 761 persil dan luas lahan 718,27 hektar serta Koperasi Tamiang Sawita Lestari yang memiliki anggota 409 orang petani, 465 persil dengan luasan lahan 490,37 hektar.
Kalau jumlah anggota kelompok tani Pesatri ditambahkan dengan empat koperasi binaan tadi. PUPL optimis di akhir 2023 Aceh Tamiang memiliki 2.201 petani bersertifikasi ISPO dan RSPO dengan luas areal tersertifikasi sekitar 3.000 hektar.
Komentar Via Facebook :