Home / Lingkungan / Masyarakat Sebatik Minta Realisasikan Pembangunan Jalan Tani ke Kebun Sawit
Tiap Tahun Diusulkan
Masyarakat Sebatik Minta Realisasikan Pembangunan Jalan Tani ke Kebun Sawit
Nunukan, katakabar.com - Masyarakat Sebatik minta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nunukan perjuangkan pembangunan Jalan-jalan dari Jalan Poros (utama) ke kawasan perkebunan kelapa sawit rakyat.
"Kita tiap tahun usulkan jalan-jalan tani, tapi belum semua usulan direalisasikan pemerintah, sebab anggaran terbatas,” ujar anggota DPRD Nunukan, Hj. Nursan, selepas reses akhir tahun di Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, dilansir dari laman Niaga.Asia, pada Minggu (10/12).
Kata Nursan, usulan pembangunan jalan tani ini sangat realistis dilihat dari semakin bertambah luasnya kebun kelapa sawit masyarakat, apalagi saat ini telah memasuki usia produktif.
Memang, cerita Nursan, sebagian lokasi perkebunan kelapa sawit masyarakat belum dibangunkan jalan tani, akibatnya sangat mempersulit petani keluar masuk kebun mengangkut hasil panen, pupuk, dan bibit sawit.
“Tanaman kelapa sawit masyarakat umurnya dari 7 hingga 10 tahun. Jadi, pohon sudah menghasilkan buah cukup banyak, tolong pemerintah bangunkan jalan taninya,” imbau Nursan, kutip permintaan masyarakat.
Menurut Nursan, saya tidak merasa kecewa maupun sakit hati ketika masyarakat tidak lagi memberikan kepercayaan kepada anggota DPRD, sebab sebagian besar aspirasi masyarakat tidak diakomodir pemerintah.
Tapi, diminta kepada masyarakat untuk tidak henti-hentinya mengusulkan pembangunan jalan tani. Meski belum mendapat respon positif dari pemerintah daerah maupun provinsi.
“Kita usulkan saja belum tentu direspon pemerintah, apalagi tidak diusulkan. Makanya, tetap berusaha meminta walau belum tentu dipenuhi,” jelasnya.
Masyarakat harus pahami kewenangan anggota DPRD, ulas Nursan, cuma sebatas menampung aspirasi atau keluhan dan selanjutnya disampaikan lewat Musrenbang ataupun langsung ke instansi terkait yang membidangi pembangunan jalan tani.
Segala hal yang menyangkut keputusan pembangunan jadi kewenangan pemerintah, tapi DPRD Nunukan tetap berusaha mengawal tiap aspirasi masyarakat lewat usulan pokok pikiran dewan.
“Sebagian aspirasi reses masuk dalam pokok pikiran dewan. Saya pahami kekecewaan masyarakat usulannya tidak semua terakomodir,” tuturnya.
Selain jalan tani, warga berharap ada perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan terhadap kerusakan Jalan Desa Sei Nyamuk, Kecamatan Sebatik sepanjang 1 kilometer, sebab sejak dibangun berapa tahun lalu tidak pernah diperbaiki.
Infrastruktur jalan yang menghubungkan ke pemukiman penduduk Desa Bukit Aru Indah ini sudah berulang kali diperbaiki secara swadaya oleh masyarakat dengan menimbun lubang-lubang jalan menggunakan batu kerikil dan tanah.
“Kerusakan jalan cukup parah, lubang-lubangnya besar, kalau musim hujan jadi kubangan lantaran digenangi air,” ucapnya.
Disela-sela kegiatan reses, Nursan mengedukasi masyarakat agar menggunakan hak politiknya pada 14 Februari 2024 mendatang, sesuai keinginan dan berpikir sebelum menetapkan pilihan.
“Kita semua harus berpartisipasi sukseskan Pemilu Tahun 2024 mendatang, Pileg dan Pilkada. Jangan sia-siakan hak suara kita,” pesan Nursan.
Komentar Via Facebook :