Home / Tekno / PEI Dorong Manfaat Pasukan Serangga Dongkrak Produksi Sawit Nasional
Simposium di Padang
PEI Dorong Manfaat Pasukan Serangga Dongkrak Produksi Sawit Nasional
Padang, katakabar.com - Perhimpunan Entomologi Indonesia (PEI) dorong pemanfaatan pasukan serangga guna dongkrak produksi kelapa sawit nasional.
Itu yang dibahas di Simposium Kelapa Sawit, bertajuk “Oil Palm Plantation Management to Increase Growth and Production” di salah satu hotel di Padang, pada (30/9).
Simposium ini rangkain dari The 2nd Internasional Conference and The 11th Congress of The Entomological Society of Indonesia (ICCESI) 2023, diikuti 300 peserta asal sembilan negara didukung Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Kegiatan menghadirkan empat pembicara utama, Dr. Bandung Sahari (PT Astra Agro Lestari), Dr. Cahyo Sriwibowo (Perhimpunan Ilmu Pemuliaan dan Perbenihan Sawit Indonesia), Tjut Ahmad Perdana Rozziansha SP., Msi. (Pusat Penelitian Kelapa Sawit), dan Arfie Thahar SP, MSi (BPDKS).
President Entomological Society Indonesia, Prof. Dr. Dadang, MSc menjelaskan, serangga punya peran vital dalam hidup kita.
“Sebenarnya banyak jenis serangga berguna, dan berperan sebagai pasukan untuk melindungi dan mendongkrak produksi kelapa sawit, seperti parasitoid, predator dan pollinator," ujarnya dilansir dari laman Majalah Hortus, di penghujung September 2023.
Simposium ini, harap Prof. Dr. Dadang, menjadi sangat penting untuk merumuskan langkah-langkah ke depan agar serangga berguna dapat terus diteliti dan dioptimalkan fungsinya.
Dr. Bandung Sahari aminkan Prof. Dr. Dadang. Menurutnya, serangan hama di perkebunan kelapa sawit bisa sangat merugikan. Apalagi memasuki El-Nino, di mana perubahan cuaca sangat berpengaruh terhadap siklus serangga.
Untuk beradaptasi dengan kondisi ini, Dr. Bandung Sahari menegaskan, peran predator seperti Sycanus spp, perlu mendapat perhatian yang serius agar dapat menekan serangan hama di lapangan.
Di sisi lain, Dr. Cahyo Sri Wibowo menekankan, pentingnya serangga penyerbuk untuk mendongkrak produksi minyak kelapa sawit Nasional.
Dijelaskannya, tanpa serangga penyerbuk, bunga betina sawit bakal sedikit menghasilkan buah akibatnya produksi minyak sawit bisa anjlok.
Untuk itu, penelitian guna mengoptimalkan fungsi dan peran serangga penyerbuk Elaedobius kamerunicus perlu dikembangkan sedini mungkin, tidak boleh ditunda-tunda.
Perwakilan BPDPKS, Arfie Thahar menimpali, BPDPKS terus membantu para peneliti di Indonesia untuk mengembangkan riset-riset nanti bisa mendongkrak produksi minyak kelapa sawit nasional.
Simposium seperti ini, sebut Thahar, perlu lebih sering dilaksanakan agar hasil-hasil penelitian dapat disebar luaskan dan diaplikasikan di perkebunan kelapa sawit.
Sementara, Tjut Ahmad Perdana menuturkan, automasi dan digitalisasi untuk membantu aplikasi hasil-hasil riset di perkebunan sangat dibutuhkan untuk memastikan teknologi dan sains yang digunakan tepat sasaran dan efisien.
Komentar Via Facebook :