Home / Nusantara / Pertamina Sukses Produksi Bioavtur Bahan Baku Minyak Sawit
Pertamina Sukses Produksi Bioavtur Bahan Baku Minyak Sawit
Jakarta, katakabar.com - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Subholding Refining & Petrochemical Pertamina sukses produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) ‘hijau’ dari bahan baku minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO).
Kesuksesan produksi BBM jenis Avtur dan Solar bahan baku minyak sawit sebagai wujud dan bentuk komitmen Pertamina menyediakan BBM ramah lingkungan buat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman menyatakan, kita sudah berhasil produksi bahan bakar pesawat jenis Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bioavtur.
Produksi dilakukan di Green Refinery Kilang Cilacap, ujar Taufik, dengan campuran CPO sebesar 2,4 persen berkapasitas 9.000 barel per hari (bph). Di mana bahan bakunya adalah produk turunan dari sawit, Refined Bleach Deodorized Palm Kernel Oil (RBDPKO).
“Alhamdulillah, lewat uji coba komersial bioavtur 2,4 persen, dengan pesawat Boeing 737-800NG milik maskapai Garuda Indonesia dan sebelumnya dengan CN235 telah membuktikan, kita sudah mampu untuk memproduksikan bioavtur 2,4 persen,” terang Taufik Aditiyawarman, saat acara Energy Corner, dilansir dari laman CNBC Indonesia, pada Selasa (2/1).
Permintaan penggunaan bioavtur, harap Taufik, untuk bahan bakar pesawat ke depan dapat lebih masif lagi. Sehingga produksi bioavtur yang mengandung 2,4 persen minyak inti sawit berkapasitas 9.000 bph tersebut dapat terus terjaga.
Ke depan, tutur Taufik lagi, harapan kami adalah sejak uji coba ini, komersialisasinya langkah berikutnya melalui usaha Pertamina, rekan kami di Patra Niaga, bagaimana memasarkan produk ataupun potensi produk SAF 2,4 persen ini lebih luas. Kalau bisa tidak hanya ke domestik, tapi nanti orientasi ekspor.
"Kita menargetkan bisa memproduksi bioavtur, dengan campuran minyak sawit hingga 100 persen di beberapa tahun mendatang," jelasnya.
Menurutnya, saat ini perusahaan tengah menyelesaikan pembangunan kilang hijau atau Green Refinery Cilacap Fase 2 berkapasitas 6.000 barel per hari (bph).
“Tapi, ini SAF 100 persen bukan 2,4 persen lagi, untuk memenuhi kebutuhan nantinya bisa jadi pemerintah bakal memandatkan penggunaan SAF pada 2030 diangka 5 persen untuk semua airlines. Kita sudah siap dan mungkin nanti remaining produksinya bisa ekspor,” bebernya.
PT KPI, sebutnya, bakal mampu menghasilkan produksi bioavtur sekitar 1,4 juta liter atau 1.400 kilo liter (kl) per hari, Dengan kapasitas produksi bioavtur 2,4 persen sebesar 9.000 bph saat ini.
Komentar Via Facebook :