Home / Sawit / Siap-siap, Agustus Diprediksi Jadi Puncak Penurunan Produksi Sawit
Siap-siap, Agustus Diprediksi Jadi Puncak Penurunan Produksi Sawit
Pekanbaru, katakabar.com - Prediksi jebloknya produksi sawit di Indonesia ternyata jadi kenyataan. Ini sudah mulai dirasakan petani sejak awal tahun 2024 ini.
Kondisi turunnya produktivitas sawit ini diungkapkan Wartini, petani sawit di Trans DU-SKPC, Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, Riau.
Sejak awal Januari 2024, dia mengaku produktivitas kebun sawitnya sudah turun drastis. Bahkan mencapai 50 persen lebih. Mereka menyebutnya musim trek.
"Lagi trek memang sekarang. Satu hektare paling cuma 300 kilo sekali panen. Padahal biasanya biasanya bisa lebih 500 kilo sekali panen," kata dia, Sabtu (3/2).
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Dr Gulat ME Manurung mengatakan, tahun 2024 ini memang bakal terjadi penurunan produktivitas sawit yang cukup besar di Indonesia.
Menurut Gulat, turunnya produksi sawit ini karena minimnya pemupukan yang dilakukan petani sawit dua tahun lalu akibat tingginya harga pupuk.
"Jadi kalau ada orang mengatakan sekarang lagi trek, sebenarnya trek itu bukan sifat tanaman sawit, tapi ini dampak karena tidak memupuk," kata Gulat, kemarin.
Gulat menyebut, pada tahun 2022 hingga awal 2023, memang banyak petani yang mengurangi dosis pupuk dan bahkan tidak melakukan pemupukan.
Selain karena harga pupuk yang melambung hingga 300 persen, ditambah lagi harga tandan buah segar (TBS) sawit yang anjlok karena larang ekspor yang diberlakukan di April 2022.
Dia juga memprediksi penurunan produktivitas sawit ini akan terjadi di sepanjang tahun 2024. "Puncak penurunan produktivitas ini diperkirakan Agustus nanti," ujarnya.
Komentar Via Facebook :