Home / Nusantara / SPKS dan PT ML Tbk Kolaborasi Fasilitasi Petani Dapat Sertifikat ISPO dan RSPO
Teken MoU
SPKS dan PT ML Tbk Kolaborasi Fasilitasi Petani Dapat Sertifikat ISPO dan RSPO
Jakarta, katakabar.com - Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) dan PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU International) sudah teken nota kesepahaman bersama (MoU) fasilitasi sertifikasi sektor kelapa sawit petani sawit swadaya dan mendukung percepatan implementasi sawit berkelanjutan di Indonesia di penghujung Juli 2023 lalu.
Sekjen SPKS, Mansuetus Darto menjelaskan, kerja sama ini bertujuan mengakselerasi dan mendorong proses sertifikasi sawit berkelanjutan anggota SPKS. Ini komitmen SPKS untuk mentransformasikan petani sawit anggota untuk masuk dalam standar pasar minyak sawit dunia lewat skema sertifikasi ISPO maupun RSPO.
"SPKS punya target mulai tahun 2023 hingga tahun 2025 bakal mensertifikasi anggotanya sekitar 4.000 petani sawit masuk dalam proses sertifikasi ISPO dan RSPO," ujar Darto dilansir dari laman elaeis.co, pada Senin (7/8).
Kata Darto, buah kerja sama SPKS dan PT Mutuagung Lestari Tbk, anggota SPKS sudah disertifikasi RSPO sebanyak 4 koperasi dan tersertifikasi ISPO 1 koperasi menaungi 700 petani dengan luas lahan sekitar 1.300 hektar tersebar di Provinsi Riau, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Barat.
Presiden Direktur PT Mutuagung Lestari Tbk, Arifin Lambaga menimpali, MUTU International selaku lembaga sertifikasi di sektor sawit terbesar di dunia komit dukung dan fasilitasi para petani dapat sertifikat pengelolaan sawit berkelanjutan. Tentu saja lewat tahapan audit dan penilaian yang independen dan kredibel, baik melalui skema ISPO, RSPO maupun ISCC.
"Sebagai bentuk dukungan penerapan pengelolaan usaha yang berkelanjutan, MUTU International terus mengajak semua pihak turut berperan aktif, khususnya koperasi-koperasi petani sawit, BPDPKS, dan pemerintah," ulasnya.
Dijelaskannya, koperasi petani sawit punya peran krusial ujung tombak untuk meningkatkan kesadartahuan pentingnya sertifikasi berkelanjutan, dan meningkatkan komitmen petani guna memenuhi peraturan pemerintah dan praktik terbaik.
"Hal itu sebagai bagian dari partisipasi petani menjalankan program pemerintah lewat mandatory ISPO tahun 2025 mendatang,” sebutnya.
Komentar Via Facebook :